Pun membuktikan mantan Kepala Staf TNI AD itu berbeda dengan pendahulunya, Gatot Nurmantyo.
“Jelas berbeda sekali kelas Jenderal Andika dengan Gatot Nurmantyo, yang dagangan politik utamanya adalah isu anti-PKI. Itu isu usang,” tegasnya.
Arvindo berharap, keputusan tersebut menjadi awal bagi perjalanan bangsa ini dalam merevitalisasi nilai-nilai Pancasila, yang dianggap telah terlalu lama diselewengkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Langkah ini bukan hanya akan merekonstruksi TNI, melainkan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan, bahwa sejatinya musuh bersama rakyat Indonesia bukanlah di dalam, tapi di luar Indonesia,” tandasnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2