Fikram juga merasa perilaku diskriminatif tersebut sarat akan muatan politik dan kekuasaan.
“Perilaku diskriminatif ini jelas menunjukkan Kongres PSSI Februari nanti, sudah di susupi dengan agenda-agenda politik dan kekuasaan yang seharusnya tidak ada hubungannya dengan sepakbola”, lanjutnya.
“Seharusnya Panitia dan Pengurus KLB bisa bersikap adil dan profesional tidak ada yang di beda-bedakan dan diistimewakan, karena PSSI ini milik Klub dan seluruh Rakyat Indonesia bukan milik segelintir orang yang punya kepentingan tersendiri diluar sepakbola”, tutupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : |
Editor | : Aisyah |
Sumber | : |
Halaman : 1 2