DETIKINDONESIA.CO.ID JAKARTA – Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf menganggap kontestan bernomor urut 2 di Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka tidak memahami secara utuh saat berbicara soal terminologi dalam Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 pada Minggu lalu (21/1/2024).
Pegiat hak-hak sipil itu menyebut Gibran bukan sosok yang memahami isu lingkungan sehingga tidak paham secara komprehensif persoalan dalam terminologi yang disebut.
“Kalau ditanya lebih dalam bagaimana terminologi itu, paradigmanya bagaimana, bingung juga, bos, Gibran itu. Enggak mengerti. Orang dia enggak (memahami) isu lingkungan dan agraria,” kata Al Araf dalam diskusi bertema ‘Dari Etika Sampai Food Estate’ yang disiarkan secara daring melalui akun Imparsial di YouTube, Selasa (23/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 bertema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gibran menyebut beberapa terminologi berupa istilah asing dan menanyakanna kepada Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md yang menjadi kompetitornya di sawala.
Satu di antaranya ialah pertanyaan Gibran tentang greenflation atau green inflation kepada Mahfud Md.
Moderator debat pun menegur Gibran yang bertanya soal greenflation tanpa menjelaskannya secara detail terlebih dahulu.
Menurut Al Araf, sebenarnya Gibran hanya disodoro oleh tim pendukungnya untuk menanyakan istilah asing itu.
Oleh karena itu, Al -panggilan akdab Al Araf- menganggap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak memahami ide sampai paradigma untuk menyelesaikan persoalan dalam terminologi yang disebut.
“Gibran itu, kan, tahu terminologi karena dikasih tahu,” kata Al. “Jadi, semacam strategi politik saja untuk menyerang lawan.”
Lebih lanjut Al mengatakan seharusnya urusan debat kandidat pilpres menjadi ruang untuk mengungkap ide, gagasan, dan perspektif para kontestan dalam menghadapi persoalan bangsa ke depan.
Debat kandidat, kata Al Araf, bukan sekadar bertanya kepada kompetitor soal istilah asing.
“Jadi, yang harus diperlihatkan dalam perdebatan itu bagaimana paradigma dan komitmen serta kebijakan mereka dalam melihat suatu masalah,” ujarnya.
Al Araf pun mendukung langkah Mahfud MD yang tidak mau mendalami pertanyaan Gibran soal greenflation dalam debat.
“Jadi, kalau ada perdebatan presiden, diskursus tentang terminologi yang terkesan menjebak, menurut saya benar kata Pak Mahfud, itu diskusi recehan. Itu diskusi level rendahan yang menurut saya tidak substansial,” ungkapnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Yuli |
Sumber | : jpnn.com |