“HIPMI Jayawijaya sendiri melihat pembangunan Tower ini selain pemerataan jaringan internet, juga mampu menggali potensi ekonomi lokal kampung setempat. Kabupaten Jayawijaya memiliki keunggulan dari sektor pariwisata dan Pertanian, maka ketika jaringan internet sudah tersebar, pelaku usaha tidak repot-repot lagi memasarkan usahanya melalui jaringan internet,” katanya”.
Lanjut Ketum Rezki, Pembangunan tower BTS yang akhir-akhir ini memiliki sejumlah permasalahan, dari sisi konstruksi maupun utang piutang dari pihak ketiga yang mengerjakan, agar segera dievaluasi dan diselesaikan secepat mungkin. Anggaran yang bersumber dari APBN ini, harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat Papua terlebih khusus kabupaten Jayawijaya.
“Saya sendiri melihat pembangunan Tower BTS tahap pertama di kabupaten Jayawijaya meninggalkan beberapa permasalahan utang piutang dan kualitas pekerjaan. Saya berharap Pemerintah daerah melalui Kominfo Jayawijaya dan DPRD Jayawijaya dapat melihat permasalahan ini. HIPMI Jayawijaya sangat menyayangkan hal tersebut, anggaran yang bersumber dari APBN, seharusnya aset yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat, mampu bertahan hingga puluhan tahun”, ujar Rezki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh Rezki mengajak BPC HIPMI Se-Papua dan seluruh warga Papua bersama-sama mengawasi pekerjaan pembangunan Tower BTS Bhakti tersebut, agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Penulis | : Rizky A. |
Editor | : Muhamad Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2