“Kalau mau melakukan adendum, maka targetnya harus selesai. Apalagi adendumnya sudah satu kali. Artinya kita tidak bisa membiarkan ini terus-menerus” tutur dia.
“Jadi kita lihat dulu LHP dari BPKP Maluku Utara, apakah bisa dilakukan adendum melebih dari satu, dua, atau tiga kali” sambung dia.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena menurut dia, progres pembangunan dan penggunaan anggaran sebesar itu, maka pekerjaan sudah mencapai 90-10 persen. Bukan lagi menambah waktu pekerjaan berulang-ulang.
“Ini nanti jadinya seperti masjid raya, saya ulang lagi. Jadi tidak ada alasan, sekolah itu target finishing nya bertahun-tahun” ucap anggota DPRD dua periode, (14/2).
Sehingga fraksinya di DPRD akan terus memantau dan mengawasi pekerjaan ini, guna tidak menjadi seperti pembangun lain yang tidak tuntas.
Dirinya kali ini tidak main-main. Menurutnya sebagai anggota komisi I dan wakil ketua fraksi PKB, punya tanggung jawab soal pembangunan itu.
“Saya dan fraksi saya di DPRD tetap mengawal ini. Jadi jika kontraktornya lambat menyelesaikan itu, maka saya tidak akan main-main” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2