DETIKINDONESIA.CO.ID, JAYAPURA – Ketua Pemuda Baptis West Papua juga Anggota Forum Pemuda Kristen Di Tanah Papua Sepi Wanimbo, minta kepada pemerintah pusat jangan abaikan dan jangan menganggap kasus Mutilasi dan membakar empat warga sipil dan satu meninggal dunia pada 30 Agustus 2022 di Mappi menjadi tekanan seluruh media Internasional yang sedang “menghakimi dan menghukum” Pemerintah Indonesia. Indonesia tidak bisa berbohong lagi di forum PBB.
Setidaknya pemerintah pusat harus menangapi dan menjelesaikan kasus Multilasi ini secara tuntas dengan baik supaya rakyat Papua merasa pemerintah pusat itu ada dan benar – benar tegakan hukum. Karena negara kita ini negara hukum sehingga hukum tidak bisa melindungi orang yang bersalah tetapi silahkan tegakan hukum sesiai aturang yang berlaku di Indonesia.
Ketika hukumnya tidak berkalu di negara kita ini maka saya percaya bagi rakyat Papua. 100% Tidak akan pernah percaya kebijakan pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saja liat sementara kasus ini baru terjadi beberapa hari kemudian lagi pemerintah pusat dalam hal ini “Komisi Peberantasan Korupsi (KPK)” menggumumkan atau memanggil dan menangkap beberapa tokoh asal Papua salah satunya Bupati Kabupaten Mimika Bapak Eltinus Omaleng di Jayapura dan sekarang Gubernur Provinsi Papua. Bapak Lukas Enembe, S.IP,.MH.
Dari gayanya kebijakan pemerintah pusat ini kita sudah bisa baca dan tau bahwa Pemerintah Indonesia sekarang tidak pentingkan keutuhan manusia Papuanya tetapi pentingkan uangnya mengingat untang negara semakin meningkat.
Secara bijaksana dan cerdas tentu Presiden Indonesia sebagai bapak seluruh rakyat Indonesia dari Sorong – Merauke nomor satukan keselamatan manusianya itu nilai lebih besar dan menyelesaikan kasus – kasus yang selalu terjadi di tanah Papua kemudian memajukan pembangunan lainnya itu hal yang nomor dua atau hal yang berikut sana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Fiqram |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya