Pertumbuhan minat pembelian properti di Jatim meningkat hingga mencapai 8 persen. Angka ini lebih tinggi dari DKI Jakarta serta daerah-daerah pendukungnya, seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Menariknya, pertumbuhan di Jawa Timur ini tidak hanya terpusat di satu daerah seperti Surabaya. Melainkan meliputi Sidoarjo, Malang, Gresik, dan sekitarnya.
“Minat yang tinggi ini dipacu juga ketersediaan fasilitas infrastruktur, seperti jalan tol, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Pelabuhan Teluk Lamong, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan langkah awal pertumbuhan ekonomi yang tentunya akan
semakin membaik pasca kita melewati pandemi Covid-19,” tutur LaNyalla optimistis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski pertumbuhan jumlah pencari properti secara nasional sangat baik, tren suplai pasokan dan permintaan masih belum seimbang. Permintaan tercatat hanya berada pada angka 7,7 persen, sementara pasokan 16,2 persen. Tren suplai properti terbesar masih terkonsentrasi di tiga lokasi utama, yaitu DKI Jakarta (38,6 persen), Jawa Barat (23,1 persen), dan Jawa Timur (16,2 persen).
“Untuk mempercepat pemenuhan minat masyarakat terhadap properti, kita berharap tren pasokan diimbangi. Pertumbuhan positif ini harus semakin menambah gairah masyarakat, khususnya dalam minat kepemilikan aset properti,” kata LaNyalla lagi.(DI/MA)
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2