Kepala SD Negeri 26 Kota Sorong, Jonas Talapessy menyatakan, bahwa kebijakan ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pendidikan gratis pemerintah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak ada pungutan sepeser pun untuk biaya ujian. Semua kebutuhan dibiayai dari dana BOS,” jelas Jonas.
Dia mengatakan, biaya yang sebelumnya ditanggung oleh siswa, seperti ID card, foto ijazah, dan konsumsi saat ujian, kini sepenuhnya ditanggung oleh pihak sekolah.
Hal ini memberikan keringanan bagi orang tua dan siswa.
“Di sekolah kami, semua gratis, termasuk untuk 43 siswa kelas VI. Biaya ujian mereka sepenuhnya ditanggung sekolah,” tambah Jonas.
Dia berharap, langkah SD Negeri 26 Kota Sorong diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk turut menyukseskan program pendidikan gratis ini.
Dengan adanya kebijakan ini, akses pendidikan di Kota Sorong menjadi lebih inklusif, merata, dan berkualitas, sehingga semua anak bisa belajar tanpa hambatan biaya.
“Program pendidikan gratis ini merupakan wujud komitmen Pemkot Sorong dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi seluruh masyarakat,” pungkas Jonas.
Sumber : (tribunsorong.com/angela cindy)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : TRIBUNSORONG |
Halaman : 1 2