Pemuda Baptis Membudayakan Membaca Buku

“Buku adalah jembatan ilmu untuk menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata” (Cahaya Pustaka).

Oleh: Angginak Sepi Wanimbo

Berangkat dari pengalaman sebab pengalaman adalah guru, pada tahun 2008/2009 kebawah anak muda – mudi niat untuk beli buku, dan minat baca sangat tinggi tetapi mulai tahun 20010/201. Keatas ini semangat beli buku dan baca buku sudah tidak ada disebabkan semua anak mudi – mudk terpengaruh oleh media sosial, Fb, Twitter, Menzeyer, Wacthap, Gougel dan media lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat ini banyak anak muda – mudi yang lebih fokus pada media sosial lalu waktu untuk diskusi, baca buku, jalan beli buku di toko buku, terlibat dalam pelayanan organisasi sekolah maupun organisasi gereja sudah mulai hilang.

Budaya malas, tekun, fokus dan setia ini bukan budaya Orang Asli Papua, (OAP). Tetapi budaya orang lain membuat anak muda – mudi terjerumus, terpengaruh, dan menjadi korban dalam mengejar impian.

Penulis sering mengambil waktu jalan bermain di toko buku, Jayapura, Wamena maupun Jakarta tetapi penulis belum pernah ketemu anak muda – mudi baptis disana tetapi yang penulis ketemu hanya satu – satu saja tetapi selebihnya sahabat, kerabat, saudara dan saudari kita yang lain.

Saat ini kita tidak bisah harap 100% cukup belajar di sekolah dan di kampus itu benar tetapi penulis merasa itu tidak cukup oleh karena itu waktu – waktu kosong luangkan, membiasakan diri banyak baca buku di rumah, di gereja, di pasar, di kali, maupun dimana saya Anda berada sebab buku adalah Jalan menuju merebut impian Anda, saja dan kita semua.

Lalu membudayaka terlibat langsung belajar di pelayanan gereja, organisasi kampus, maupun lembaga apa saja yang bisah terlibat untuk kita bekarir, belajar mempersiapkan diri dengan baik supaya disana kita dibina, disiapkan, digemblen, dinasihati, didorong, supaya kita keluar siap dipakai kemampuan, intelektual oleh orang lain.

Papua banyak orang sarjana yang sedang bekerja tetapi sedikit orang jujur dan setia yang sedang bekerja karena itu jadilah anak muda – mudi yang memiliki integritas yang tinggi dan memiliki prinsip hidup yang jelas berlandaskan nilai kasih, nilai kejujuran, nilai keadilan, nilai kesamaan, dan menjujung tinggi nilai kebenaran sesuai ajaran yang diajarkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

Salah satu contoh menjadi tolak ukur untuk pemuda gereja lain ditanah Papua. Yaitu khusus pemuda wilayah hubula gereja baptis Walani dengan inisiatif yang luar biasa sudah memulai membuka dan siapkan satu ruangan khusus jadikan sebuah perpustakan buku, untuk tempat baca bagi anak mudi – mudi gereja baptis Walani wilayah Hubula.

Setiap minggu mengambil waktu anak mudi – mudi gereja baptis walani lalukan diskusi, baca buku, dan belajar lainnya sesuai kebutuhan generasi muda saat ini. Penulis melihat gerakan budaya baca ini sangat penting untuk membentuk karakter, moralitas, integritas sehingga setiap gereja yang ada di tanah Papua. Membuka ruang dan siapkan sebuah ruangan jadikan toko buku di gereja seluas – luasnya untuk generasi emas terus fokus belajar, dengan adanya ruang yang luas, terbuka dapat bimbingan yang baik oleh pimpinan gereja suatu waktu gereja Tuhan akan maju lebih dasyat dan menjadi berkat untuk kemuliaan nama Tuhan.

“Buku jadikan suami pertama bagi wanita, sebaliknya buku jadi istri pertama bagi pria”. (Angginak Sepi Wanimbo Sawarek, 04 – 02 – 2025).

Budayakan setiap hari lakukan aktivitas sesuai profesi dan bidang ilmu buku selalu bawah ditangan lalu waktu kosong hematkan, gunakan baca buku setiap detik, menit, jam waktu berjalan terus menerus lakukan dengan gaya dan cara seperti itu maka akan jadi tradisi dan budaya tetapi jika tidak lakukan, sering lakukan akan rasa cape, bosan dan lainnya.

Hanya membawah sebuah buku bacaan kecil di tas, di saku celana, rasa bosan cepat, cape maka Anda akan kehilangan harapan masa depan untuk merebut sesuatu tetapi jika ingin merebut masa depan yang baik silahkan kita budayakan membawah buku setiap hari ditangan, di tas dimana saya kita berada.

Halaman : 1 2 Selanjutnya