“Harapan saya KCI tetap eksis karena memang sejak awal KCI yang berkucuran keringat untuk memperjuangkan nasib para pencipta lagu di Indonesia !! Namamu mungkin kurang populer tetapi jasamu akan tetap dikenang,” katanya.
Semetara itu, Kamba Ipa selaku salah satu pelaku seni, khususnya sebagi pencipta lagu dan penyanyi di Maluku sangat berterima kasih kepada KCI karena dengan kondisi pandemi covid-19 yang berkepanjangan KCI masih tetap memikirkan nasib pihaknya selaku para pencipta lagu di Maluku.
“Hari ini saya bisa menerima royalty yang nilainya memang tidak seberapa, namun dengan adanya royalty tersebut saya bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Terima kasih pak Emphy Sahetapy (Kepala Perwakilan KCI Maluku), terima kasih pak Enteng Tanamal dan pak Dharma Oratmangun beserta seluruh jajaran KCI Pusat. Syukur Alhamdulillah !! Kiranya KCI akan tetap menjadi mitra sejati para pencipta lagu dan sebagai payung bagi para pencipta lagu baik dalam kondisi hujan maupun terik matahari,” kata Lambat Ipa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tempat yang sama, Chacken Supusepa mengatakan, dampak dari pandemi covid-19 benar-benar dirasakan hampir diseluruh sektor termasuk di bidang hiburan yang mana kondisi tersebut juga dirasakan oleh pihaknya yang mencari nafkah di dunia musik.
“Untuk itu dengan pendistribusian royalty oleh pihak KCI Perwakilan Maluku kepada kami para pencipta lagu, saya sangat berterima kasih karena saya tidak menyangka dalam kondisi seperti saat ini KCI masih tetap memperjuangkan hak kami karena saya juga tau bahwa sejak tahun 2020 sampai saat ini KCI Perwakilan Maluku tidak pernah melakukan penagihan royalti dari para user (pengguna jasa) seperti tempat-tempat hiburan, restoran, hotel dan sejenisnya,” katanya.
Pria berdarah Ullath ini pun menyisikan ucapan terima kasih kepada Om Emphy Sahetapy selaku Kepala Perwakilan KCI Maluku, Om Enteng Tanamal selaku Ketua Dewan Pembina KCI Pusat dan Om Dharma Oratmangun selaku Ketua Umum KCI.
“Saya berharap KCI tetap setia untuk memperjuangkan hak-hak kami sebagai pelaku seni khususnya para pencipta lagu, karena kami warga Kota Ambon sudah punya gelar yang begitu mentereng dan membanggakan (Ambon Kota Musik), tetapi nasib kami para pelaku seni musik itu sendiri sangat tidak jelas,” terangnya.
Lanjutnya, Saya sedih kalau gelar Ambon City Of Music yang sudah kami terima karena jasa para senior tersebut hanya jadi slogan bila tidak dibarengi dengan langkah-langkah konkrit yang setidaknya sedikit berpihak kepada kami seniman lokal agar kami tidak menjadi penonton di negeri sendiri.
Sedangkan, Gerald Huwae atas nama pribadi dan keluarga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada KCI.
“Beta dan keluarga hanya bisa bilang terima kasih KCI, terima kasih bung Emphy Sahetapy dan rekan-rekan Pengurus KCI Maluku sudah kasih kejutan par katong di bulan Desember, bertepatan deng katong pung hari bae besok,” ucap Huwae.
Lanjutnya, ini berkat buat katong pada hal beta berpikir taong ini katong seng dapa royalty karena selama penyakit corona ini memang KCI Maluku seng pernah lakukan tagihan royalty, tapi ternyata KCI seng pernah kasi tinggal katong.
“Sekali lagi terima kasih KCI !! Beta harap KCI tetp konsisten untuk memperjuangkan katong para pencipta lagu punya nasib !! Semoga Tuhan Yang Kuasa senantiasa menyertai dan memberkati katong semua,” tuturnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2