Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Ungkap Heru Kasih Peluang ASN Untuk Meniti Karir di Pemerintahan

Jumat, 1 Desember 2023 - 20:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID JAKARTA – Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) Lisman Manurung, Ph.D memuji langkah Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang memberikan peluang karir kepada anak buahnya di pemerintahan. Kepala Sekretariat Presiden RI itu menawarkan aparatur sipil negara (ASN) yang ingin meniti karir lebih cepat dengan penugasan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Lisman mengingatkan, suatu kesuksesan hakikatnya diraih dengan perjuangan yang cukup panjang, bukan proses yang instan. Sebagai contoh, ASN yang awalnya berstatus staf biasa, perlahan naik jabatan memimpin lima orang, 10 orang, hingga ratusan atau ribuan orang di lembaga tertentu.

“Menjadi ASN itu mencari pekerjaan dengan tingkat kepastiannya yang kuat untuk masa mendatang, sehingga fokusnya bukan sekarang. Rata-rata ASN yang sukses itu adalah mereka yang bersedia bersusah-susah dahulu seperti tentara, baru bersenang-senang kemudian,” kata Lisman pada Jumat (1/12/2023).

Lisman menganalogikan, seorang aparat negara perwira tinggi (pati) berpangkat jenderal yang awal karirnya adalah berpangkat perwira pertama (pama). Mereka ditempa mengikuti arahan dan perintah pimpinannya, dan secara perlahan karirnya meroket seiring dengan prestasi yang diraihnya.

“Pak Heru sebetulnya menceritakan bagaimana mestinya pelayan publik itu menyikapi tugasnya, bukan seperti bisnis. Saya juga PNS, dan saya sudah tahu pahit-pahitnya dari asisten (dosen) tidak punya uang, segala macam,” jelas dosen pasca sarjana di Universitas Indonesia (UI) ini.

Menurut dia, ASN yang bertugas di IKN harus melihat hal ini bukan sebagai hambatan, tetapi sebuah tantangan dalam pengembangan diri. Mereka bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya di wilayah yang baru dibuat oleh pemerintah pusat.

Selain itu, penataan dan pengembangan IKN yang digagas Presiden RI Joko Widodo juga tidak main-main karena menelan anggaran Rp 500 triliun lebih. Meski saat ini menjadi daerah pelosok, Lisman meyakini di masa mendatang pengembangan IKN di Kalimantan Timur akan sama baiknya seperti di Pulau Jawa.

Baca Juga :  Kelompok DPD RI di MPR Dorong Capres Jalur Non-Parpol Lewat Amandemen ke-5

“UI dulu dipindah ke Kota Depok (sebelumnya Jakarta), waktu dipindah itu banyak yang ribut karena tidak mau, dan segala macam. Orang yang pintar, mereka membeli tanah di Depok, dan sekarang mereka happy-happy saja karena harga tanah sudah mahal,” ungkapnya.

Lisman menilai, Heru juga tak memaksakan kehendak para ASN Jakarta untuk pindah ke IKN. Hanya saja, para ASN yang tetap berada di Jakarta harus siap bersaing sengit antarsesama pegawai untuk meniti karir di pemerintahan daerah.

“Kalau tidak mau pindah, yah bersiap saja bertanding begitu beratnya di sini dengan orang-orang yang sudah mapan. Sementara di sana terbuka peluang untuk mengabdikan diri, dan kemudian direspon oleh pimpinan bahwa Anda sudah melakukan sesuatu yang bisa membawa Anda ke atas (meraih jabatan lebih tinggi),” paparnya.

Baca Juga :  Pelantikan Pengprov PSTI Papua Barat Daya di Raja Ampat, Kadis Yusdi: Kami Mendukung Sepenuhnya Kegiatan di Tanah Ini

“Pimpinan-pimpinan itu sudah tahu potensi yang dimiliki karena mereka kan juga awalnya dari bawah (PNS) biasa,” sambungnya.

Lisman juga menanggapi stigma di masyarakat dari penawaran yang Heru sampaikan kepada anak buahnya itu. Diketahui, tawaran Heru dinarasikan bahwa IKN menjadi tempat ‘buangan’ ASN dalam meniti karir.

“Ini kan menerangkan sesuatu yang memang belum ada evidence-nya (buktinya), seberapa banyak sih orang yang benar-benar tidak bersedia pergi ke sana. Saya kira banyak yang bersedia ke sana, itu kan baru rumor coba misalnya ditawarkan, berangkat ke sana dengan fasilitas yang diberikan,” tuturnya.

“Yah pasti banyak yang ngikut, atau dikasih tahu bagi yang tidak berangkat ke sana, tidak diberikan peluang yang lebih baik dibanding mereka yang berangkat,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Yuli
Sumber :

Berita Terkait

Citra Positif 100 Hari Pemerintahan Prabowo Capai Rekor Tertinggi dalam Sejarah, Tody Ardianysah Ucapkan Selamat
Presiden Prabowo Minta Maaf Belum Semua Anak Bisa Nikmati Makan Bergizi Gratis
100 Hari Masa Kerja, Presiden Prabowo Ingin Hilangkan Kemiskinan dan Kelaparan
Kader PDIP Berang Pergub Poligami Diteken Jelang Pelantikan Pramono-Rano
Menteri KKP Beri Sinyal Tunda Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang
MKGR Tegaskan Dukung Ketum Golkar Bahlil Lahadalia dan Pemerintahan Prabowo
Bahlil Lahadalia jadi Ketua Dewan Kehormatan DPP Ormas MKGR
Anies dan Ahok Kembali Bertemu, Ada Apa?

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:32 WIB

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Januari 2025 - 09:34 WIB

Merawat Kebersamaan Untuk Berbagi Kebaikan, Milad Perdana IKA Fakultas Hukum Unkhair 

Senin, 20 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gunung Lewotobi Kembali Muntahkan Abu Vulkanik, 7 Desa Waspada Banjir Lahar

Senin, 20 Januari 2025 - 15:05 WIB

Pemkot Tidore Terima Penghargaan Daerah Pelopor Transformasi Digital

Senin, 20 Januari 2025 - 13:18 WIB

PT. Wanatiara Persada Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Melalui Program Insentif Nakes

Senin, 20 Januari 2025 - 12:02 WIB

Pedagang Keluhkan, Sampah dan Drainase di Pasar Barito Ternate

Minggu, 19 Januari 2025 - 16:05 WIB

Mahalnya Harga Sewa Lapak, Pedagang Pasar Barito Ternate Terbebani

Minggu, 19 Januari 2025 - 11:57 WIB

Tanggapan Komunitas Law Fighters terhadap Putusan Tipikor 300 Triliun, Et Ipsa Scientia Potestas 

Berita Terbaru

Daerah

Nahas Satu Unit Mobil Boks, di Ternate Terbalik 

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:32 WIB