“Kami sudah antri lama-lama, sementara sejumlah kendaraan milik para pengecer selalu menyalip di sisi kanan, yang diarahkan langsung oleh pihak SPBU sehingga kami sering tidak mendapatkan bagian, karena ada pengecer yang mengisi dengan jumlah besar,” beber warga.
Selain itu warga juga, menyesalkan atas lemahnya pengawasan dari pihak terkait dalam hal ini pihak pemerintah daerah, serta pihak kepolisian sebagaimana statement Kapolri, agar Polisi turut serta mengawasi penjualan BBM di setiap SPBU agar tidak terjadi penyimpangan pelayanan, terutama BBM jenis Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi tersebut.
“Untuk diketahui pengecer yang menggunakan kendaraan roda dua dan telah di modifikasi tangkinya ini, mengambil BBM jenis Pertalite di SPBU kemudian di jual kembali di pinggiran jalan dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini seharusnya tidak pihak SPBU tidak melayani sebab BBM jenis Pertalite ini telah disubsidi pemerintah, untuk kebutuhan masyarakat dengan kapasitas mesin kendaraan tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara pihak SPBU Cado hingga berita ini dipublis belum bisa di konfirmasi, dikarenakan pengawasnya tidak bisa ditemui pada saat awak media beberapa kali mendatangi SPBU.
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2