Perjanjian Batu Tulis Di Dustain, Peluang Prabowo – Anies Baswedan di Pilpres 2024

Minggu, 7 Mei 2023 - 19:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Tody Ardiansyah Prabu, Praktisi Hukum, Alumni FH Univ Trisakti dan Mantan Ketua HMI Cab Jakarta Barat 2009

Perjanjian Batu Tulis antara Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 2009. Salah satu pasal dalam perjanjian itu adalah Megawati akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014. Namun pada akhirnya, Megawati mengusung Jokowi sebagai capres.

Merujuk Jokowi bisa menjadi gubernur DKI dan asal muasal yg membawa jokowi ke jakarta adalah Prabowo dan JK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo berhasil berjasa mengantarkan Jokowi menjadi sosok pemimpin hebat dan Besar berawal dari DKI dijodohkan bersama ahok yang mana mata rakyat seIndonesia melihat kepiawaian jokowi ahok berhasil menata kota DKI Jakarta dengan cara gaya blusukan melayani rakyat jakarta. Berujung jokowi berhasil napak tilas politiknya melanjutkan estafet kepemimpinan di Pilpres 2014 menjadi Presiden Republik Indonesia ke 7.

Di Pilpres 2014 Prabowo kalah dalam kontestasi dan PDIP melanggar perjanjian batu tulis tidak mendukung Prabowo sebagai Calon Presiden di 2014. Dan berakhir Pdip hanya mengusung Jokowi di pilpres 2014 walapun proses untuk mengusung jokowi ada dinamika penolakan ( Pro Kontra ) di internal Pdip sendiri.

2019 Prabowo Kalah kembali sebagai Capres, Setelah Pilpres Jokowi mengajak bergabung prabowo di kabinet sebagai menhan ( menteri Pertahanan ). Untuk menyimbang konstelasi nasional agar kondusif dan damai.

Justru dengan kepiawaian gaya kepemimpinan Prabowo yang berkelas dibidang keahliannya menunjukan kualitas kinerjanya berhasil mengantarkan dalam sejarah kinerja Kemenhan lebih baik dengan anggaran pertahanan yang terbesar dalam sejarah Republik Indonesia dan mengajak seluas luasnya kerjasama pertahanan dengan dunia Internasional.

Kinerja Prabowo di Kemenhan mendapat predikat bagus berdampak citra Jokowi sebagai Presiden lebih baik dimata masyarakat dan dunia internasional.

Baca Juga :  RENUNGAN SELINTAS: RG dan Bajingan Tolol

Prabowo dan Jokowi memiliki chemistry politik yang Kuat dan serasi membangun kepercayaan, menghargai satu sama lain, serta komunikasi yang baik. Ini bukti , Bapa Jokowi berusaha mengajak Prabowo sebagai bentuk Rasa Hormatnya perjuangan Prabowo yang turut serta mengantarkan jokowi besar menjadi pemimpin dan membuat stabilitas pemerintahan Jokowi baik itu di parlemen maupun di eksekutif bisa mengajak kerjasama bersama partai Gerindra di Kabinet.

Menjelang Tahun Politik 2024. Di tahun 2023 dengan proses perdebatan panjang di internal pdip untuk menentukan figur capresnya antara Puan dan Ganjar yang akhirnya Pdip mengumumkan tiba tiba menjelang lebaran 1444 H. Diketahui dibulan April 2023.

Ada Wacana Koalisi Besar Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari PAN, Golkar, dan PPP. Sementara Gerindra dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menjawab pertanyaan apakah KIB yang diawaki Golkar, PAN dan PPP serta KKIR yang dipimpin Partai Gerindra dan PKB cocok jika bersatu. Jokowi menegaskan keputusan akhir ada di tangan ketua umum partai politik.

Hal ini diutarakan Jokowi usai bertemu kelima pimpinan partai dari dua koalisi tersebut dalam acara silaturahmi Ramadan PAN di DPP PAN, Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Pertemuan itu dihadiri Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Mardiono.

Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai,” kata Jokowi menjawab pertanyaan kecocokan antara KIB dan KKIR untuk membentuk koalisi besar.

Isu Presiden Jokowi mengendorse koalisi besar gabungan KIB dan KKIR mengemuka. Bahkan, PPP-PAN-Golkar bersama Gerindra-PKB disebut-sebut sudah sepakat soal capres, yakni Prabowo Subianto. Apakah PDIP mencium manuver kemungkinan terjadi wacana Koalisi Besar untuk menyetting Prabowo Subianto sebagai Capres Koalisi besar ?.

Baca Juga :  Subtansi Ideal Penataan Dapil

Apakah Pdip pada saat itu merasa ketinggalan ambil peran dengan isue wacana koalisi besar yang dilakukan kelompok KIB ( Koalisi Indonesia Bersatu ) dan KKIR ( Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ) yang mana kemungkinan untuk mengendorse settingan Figur Capres Tertentu ( ada kemungkinan Prabowo sebagai Figur Capres Koalisi Besar tsb) dalam peta politik nasional merujuk pertemuan yang di inisiasi oleh PAN sehingga Pdip gerak cepat mengambil keputusan mendadak menjelang Lebaran , Pdip dengan mengumumkan Ganjar sebagai Capres dengan gerak cepat tsb mengambil alih peran dalam koalisi sebagai partai Nasionalis dengan kursi terbesar di parlemen.

Dan memecahkan settingan wacana Koalisi Besar tsb seketika berubah dinamis peta settingan politik Koalisi Besar tsb menjadi bubar ??? Dengan gerak cepatnya Pdip mendeklarasikan Ganjar Sebagai Capresnya sebagai partai nasionalis terbesar diparlemen, saat ini Pdip diuntungkan dan di atas kertas dalam peran manuver pilpres 2024 , dan wacana koalisi besar tsb berubah seketika dan koalisi KIB dari partai PPP beralih mendukung Ganjar kerjasama dengan PDIP. Apa dampak nya untuk prabowo ?? Tentunya prabowo merasa akan berdampak dirugikan dan merasa dikhianati kembali oleh Pdip merujuk perjanjian batu tulis yg disepakati di 2014 ??.

Prabowo tetap Tenang menunjukan sosok kenegarawan , Penyabar dan Tetap Tegar walapun di khianati oleh Lawan Politiknya.

Manuver yg dilakukan prabowo setelah pdip ambil peran dalam menentukan ganjar sebagai capres, prabowo gerak cepat melakukan konsolidasi silaturahim kepada senior senior militernya wiranto dan mengumpulkan purnawariwan para senior – senior sepuh dr tni dan polri untuk mengumpulkan kekuatannya dalam konsolidasi pemenangan pilpres di 2024 ??? Beserta bertemu silaturahim soan tokoh nasional JK , Sebagai sesama murid dan satu mentor Pak Andi M Jusuf, Panglima TNI untuk tukar pikiran dan nostalgia cerita masa lalu.

Baca Juga :  Konsisten Saja Pada Ancaman, Polisikan Klien Kami

Pemilu 2024 kekuatan sosok Capres dan Cawapres memiliki keseimbangan menjadi bahan kekuatan .Calon Presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto pasti akan dalam untuk berpikir dan berhitung harus Menang untuk sekian kali dalam mencalonkan dirinya sebagai Capres. Bagaimana Cara Strategi potensi untuk berpeluang menang jika Partai Gerindra mau ambil sikap berani berkoalisi dengan koalisi Perubahan ( Gerindra , NasDem , PKS dan Demokrat ) ini akan menjadi daya tarik kuat dan memiliki kekuatan keseimbangan, kompetisi semakin menarik bersama rivalitas calon Presiden Ganjar Pranowo.

Karena pasangan yg paling potensi meraih kemenangan yakni Capres Prabowo dan Capres Ganjar dan cukup ditentukan 1 putaran pemilihan pilpres di 2024.

Kata kuncinya untuk Mengantarkan Kemenangan Prabowo dan Gerindra di Pilpres 2024 bilamana ditakdirkan Allah Swt dengan melalui Proses panjang yang dilewati Prabowo dengan sikap ketegaran dan kenegarawanan beliau . Prabowo mesti berani ambil sikap koalisi bersama Koalisi Perubahan untuk mengusung Prabowo Subianto – Anies Rasyid Baswedan.

Figur kepemimpinan Cawapresnya yg memiliki Daya Tarik Magnet Electoral, yang memilki segudang pengalaman sebagai akademisi, aktifis HMI dan mantan Gubernur DKI 1 periode.

Semoga Allah Swt Meridhoi Perjuangan Para Pemimpin Indonesia untuk mengantarkan Peradaban Indonesia Yang Lebih Baik.

Rakyat Indonesia membutuhkan sosok Figur yang Membumi dekat dengan rakyat, dan Menggetarkan Dunia sebagai Macan Dunia.

Salam Perjuangan , Merdeka !!!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tody Ardiansyah
Editor : Mufik
Sumber :

Berita Terkait

Menghidupkan Kembali Ideologi: Menjadikan Pancasila sebagai Pedoman, Bukan Sekadar Hafalan
Hantu Di Pabrik dan Hantu Keserakahan: Membaca “Pabrik Gula” dan “Qodrat 2” dari Perspektif Hubungan Industrial
M.ISRA RAMLI: Prinsip Dasar Kepemimpinan Nasional Keberpihakan Pada Nilai – Nilai Kerakyatan
Budaya Membaca Membawa Perubahan Dalam Hidup Manusia
Daun Tidak Bergerak Saat Shalat Idul Fitri, Apakah Tanda Bertasbih?
Pelecehan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur adalah Pelanggaran Moral dan Hukum
Tengoklah ke Mana Kita Takbir? – Pesan Penting Usai Ramadhan
Hancurkan Mafia Pertamina: Moment of Truth Prabowo, Erick Thohir?

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 16:45 WIB

Harita Nickel Tegaskan Komitmen Lingkungan di Tengah Meningkatnya Permintaan Nikel Dunia

Jumat, 18 April 2025 - 15:18 WIB

Rosan: Danantara Dapatkan Rp67 Triliun dari Qatar untuk Hilirisasi dan Sektor Energi

Jumat, 18 April 2025 - 14:43 WIB

Ketua Ombudsman RI Tekankan Pentingnya Kebersamaan di Tengah Dinamika Birokrasi

Jumat, 18 April 2025 - 14:13 WIB

Sekjen Demokrat Herman Khaeron: Partai Demokrat Siap Bahas RUU Perampasan Aset

Jumat, 18 April 2025 - 09:03 WIB

Wamen Viva Yoga Ajak Kawasan Transmigrasi Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 17 April 2025 - 23:37 WIB

Menjelang RUP IKA Trisakti, Alumni Dorong Tiga Pilar ‘Trisakti Utama’

Kamis, 17 April 2025 - 17:00 WIB

Detik Indonesia Jalin Sinergi dengan Kementerian Transmigrasi RI untuk Perkuat Informasi Publik

Kamis, 17 April 2025 - 10:57 WIB

Empat IKA Fakultas Trisakti Menyerahkan Surat Dukungan Kepada Maman Abdurrahman di Pra RUA

Berita Terbaru