Perpusnas Press Terbitkan Buku G20 Bahasa Indonesia dan Inggris Inisiatif Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia

Selasa, 27 September 2022 - 07:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perpusnas Press Akan Menerbitkan Buku. (Doc:DETIK Indonesia)

Perpusnas Press Akan Menerbitkan Buku. (Doc:DETIK Indonesia)

Buku 3 terdiri dari 3 bab, yakni “Kebudayaan: Globalisasi Pancasila Membangun Peradaban Dunia Berkelanjutan”, “Moderasi: Mengarustamakan Pemikiran Pertengahan Sejak Dini sebagai Tonggak Kolaborasi Membangun Dunia yang Damai”, dan “Pemberdayaan Perempuan: Meningkatkan Kapasitas, Menghapus Kekerasan Seksual dan Menciptakan Pemimpin Perempuan.” Buku ini ditulis oleh Dr. Aan Rukmana dkk.

Sedangkan Buku 4 terdiri dari 2 bab, yakni “Ekonomi dan Pariwisata: Membangkitkan dan Memulihkan Ekonomi Indonesia dan Dunia” dan “Pendidikan: Menyiapkan Generasi Emas Indonesia Berkapasitas Global untuk Berkontribusi dalam Pembangunan Dunia.” Buku ini ditulis oleh Guntur Subagja Mahardika dkk.

Menurut Yanuardi Syukur, buku ini adalah kontribusi gagasan dari masyarakat sipil Indonesia untuk berbagai isu yang melanda masyarakat global. “Sejauh ini, sejak KTT G20 pertama 2008 di Amerika Serikat, kemudian berlanjut ke Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Perancis, Meksiko, Rusia, Australia, Turki, China, Jerman, Argentina, Jepang, Saudi Arabia, hingga Italia 2021, kita belum mendapatkan gagasan kolaboratif masyarakat sipil di negara host tersebut,” kata Yanuardi.

Kolaborasi 150 penulis dalam buku ini menurutnya adalah bagian dari peran penting masyarakat untuk menyukseskan event internasional yang dipercayakan masyarakat dunia pada Indonesia. Dia berharap, Presidensi G20 selanjutnya, baik di India, Brazil atau Afrika Selatan turut disupport oleh gagasan dari masyarakat sipil. “Agar isu internasional tidak hanya dipikirkan dan diimplementasikan secara top down, tapi lebih bagus lagi jika ada bottom up,” tambah Yanuardi yang juga Peneliti Center for Strategic Policy Studies UI.

Gagasan yang ada dalam buku ini tidak hanya berfokus pada 3 isu prioritas G20 Indonesia, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital dan ekonomi, tapi diperluas pada isu-isu terkait di Indonesia seperti moderasi, ekosistem, kepemudaan dan juga kepemimpinan perempuan.

Baca Juga :  Beri Arahan NYST Awards 2022, Menpora Amali Pesan Inovasi Harus Berdampak untuk Masyarakat

Rumah Produktif Indonesia adalah perkumpulan yang didirikan oleh Yanuardi Syukur sejak Maret 2020 sebagai upaya menjadi pribadi produktif di masa pandemi. Perkumpulan ini telah mendapatkan SK Kementerian Hukum dan HAM RI sejak tahun 2020.

“Buku ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi gagasan dari masyarakat sipil Indonesia sekaligus sebagai masukan bagi berbagai isu yang dibahas dalam rangkaian event Presidensi G20 Indonesia,” tambah Yanuardi Syukur.

Selain itu, berbagai gagasan dalam buku ini juga akan didiseminasi dalam International Conference on Indonesia and Global Affairs (ICIGA) yang digagas Rumah Produktif Indonesia selama September hingga Desember 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Fiqram
Sumber :

Berita Terkait

Bebas Pungli ! Ombudsman dan Wali Kota Padang Sepakat Larang Penjualan Seragam di Sekolah Negeri
Dorong Revisi UU Ombudsman, ORI Tekankan Transparansi Kebijakan BBM
Ombudsman RI Dorong Revisi UU No. 37 Tahun 2008 untuk Adaptasi dengan Perkembangan Zaman
Geisz Chalifah Kritik Pejabat Pertamina, NIC Sebut Sebagai Provokasi di Media Sosial
Aksi Bersih Sungai Walikota Depok Dapat Dukungan dari Nasdem
Koalisi Masyarakat Merah Putih Desak Transparansi dalam Kasus Korupsi PLN dan BUMN
DPC GAMKI Halsel Ikut Sorot Pemecatan 4 Kepala Desa, Van Costan : Awal Pemerintahan Yang Buruk
Kasus Pencemaran Nama Baik Sultan Bacan Belum Tuntas, Warga Mengadu ke Kapolda

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 16:17 WIB

Bebas Pungli ! Ombudsman dan Wali Kota Padang Sepakat Larang Penjualan Seragam di Sekolah Negeri

Kamis, 13 Maret 2025 - 15:35 WIB

Ombudsman RI Dorong Revisi UU No. 37 Tahun 2008 untuk Adaptasi dengan Perkembangan Zaman

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:32 WIB

Geisz Chalifah Kritik Pejabat Pertamina, NIC Sebut Sebagai Provokasi di Media Sosial

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:19 WIB

Para Alumni UI Luncurkan Petisi Menolak Keputusan Rektor Terkait Kasus Bahlil Lahadalia

Senin, 10 Maret 2025 - 21:05 WIB

Pandangan Praktisi Hukum Iswan Samma, S.H.: Dewan Pers Independen Harus Hentikan Manuver Monopoli Dewan Pers Melalui Judicial Review

Senin, 10 Maret 2025 - 20:10 WIB

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Lambat Menyelesaikan Permohonan Penggunaan Kawasan Hutan Bidang Pertambangan  

Senin, 10 Maret 2025 - 12:04 WIB

Pegiat Hukum Soroti Mutasi Staf Ditjen Hubla Terkait Konflik Kepentingan, Menteri Perhubungan Diminta Bertindak

Sabtu, 8 Maret 2025 - 15:53 WIB

Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum DPP PAN : Komitmen PAN Menjaga Amanah Reformasi

Berita Terbaru