Namun, nada bicaranya tiba-tiba melembut ketika ia berbicara tentang perjalanan sepuluh tahun terakhir yang, menurutnya, banyak menyia-nyiakan potensi daerah. “Ini tidak boleh terjadi lagi. Kita harus bangkit. Saya siap membantu memberikan masukan kepada Jou Sultan demi kepentingan daerah ini. Oleh karena itu, saya mengimbau siapa saja untuk mendukung beliau memimpin Maluku Utara.”
Pernyataan itu disambut penuh rasa syukur oleh Sultan Husain Alting Sjah. Dengan nada penuh penghormatan, Sultan mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Thaib Armaiyn.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Beliau adalah orang tua kami, dan masukan dari beliau sangat kami harapkan. Pak Thaib mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah perjalanan tiga dimensi: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Apa yang telah beliau lakukan selama kepemimpinannya adalah warisan berharga yang harus kami lanjutkan,” ujar Sultan, suaranya serak menahan emosi.
Dalam pertemuan ini, terasa ada sebuah janji yang terucap tanpa kata-kata. Sebuah janji untuk memikul bersama harapan rakyat Maluku Utara. Kedua tokoh ini berdiri, tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai simbol persatuan dan semangat perubahan.
Pertemuan mereka menggugah rasa haru. Dua putra terbaik daerah ini menyingkirkan ego dan perbedaan demi satu tujuan: mewujudkan Maluku Utara yang lebih baik. Sebuah momen yang menjadi saksi bahwa harapan tidak pernah padam, selama masih ada yang bersedia memperjuangkannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2