“Ada Aha (lahan) Kolano yang dikuasai sultan, Aha Soa atau kampung yang dikuasai marga, dan Aha Cucatu yang dikuasai pribadi,” ujarnya.
“Jadi bukan berarti setelah kesultanan bergabung ke dalam NKRI lantas hak-hak itu hilang, tidak bisa seperti itu,” tegasnya lagi.
Sang sultan pun mengajak Pemda untuk bersama membangun negeri ini. “Bukan jalan sendiri-sendiri dalam membangun,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada dengan itu, Sultan Tidore Husain Sjah menegaskan, pemerintah tidak boleh menutup mata terhadap seluruh masyarakat adat di jazirah Moloku Kie Raha.
Karena menurut dia, setiap anak yang lahir di Maluku Utara punya ikatan dengan adat istiadat.
“Itu menunjukkan seperti yang Pak Jasmin Rainu bilang tadi, Auuu.. Auuu…” tutur anggota DPD RI Dapil Maluku Utara ini.
Kalimat Au, sambung Husain, orang Tidore menyebut Au se Rehe. “Itu baku campur antara darah dan ikatan batin, tubuh ini menjadi satu,” paparnya.
Sebab jika hanya Au tanpa Rehe, maka Au tidak akan melahirkan kehidupan. “Jadi hari ini, Au se Rehe bercampur jadi satu,” tandasnya.
Generasi hari ini hari harus bangkit membangun negeri. “Karena di sini pernah lahir satu peradaban besar,” tegasnya.
“Dan torang lebih tua dari peradaban yang ada di republik ini,” ucap Husain menambahkan.
Dalam penyampaian terakhir, Husain mengaku Kampung Igobula adalah bagian yang tak terpisahkan dari Kesultanan Ternate dan Tidore.
Dijelaskan Husain, dari sisi historis, dulu terdapat seorang wanita bernama Boki Bobola yang dinikahi salah satu pangeran dari Tidore.
“Salah satu keturunannya dibawa ke Tidore dan dipercayakan menjadi Gimalaha hingga imam masjid Sigi Kolano,” papar Husain.
Bahkan di perkampungan Soakonora, Galela, disebut Husain, berasal dari Tidore. Lalu berhijrah ke Ternate hingga ke Igobula, dan kembali berkhidmat di Tidore.
“Ini adalah ikatan yang saling berkelindan antara satu dengan yang lain. Ternate dan Tidore itu bersaudara,” tandasnya.
Bagi Husain, momentum kali ini sangat berharga. Karena mempertemukan dua orang sultan sekaligus.
“Belum pernah terjadi dan peristiwa ini bisa menjadi sebuah catatan sejarah untuk dikenang oleh warga Igobula,” pungkas Husain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2