“Dukungan mengalir deras dari orangtua dan berbagai pihak pelestari budaya, sanggar seni, maupun dari UKM Tari dan karawitan kampus UNAIR. Selain itu juga tidak lepas dari dukungan berbagai sponsor seperti designer pakaian, photo, videographer, MUA, dan pihak lainnya,” bebernya dengan penuh senyuman.
Ditanya perihal suka-duka, Dwi mengatakan dari persiapan hingga Grand Final Duta Budaya Indonesia, sukanya dapat memperluas relasi terutama dengan seniman, designer, MUA, photo dan videographer, yang dapat mendukung talenta orang-orang berbakat dan juga dapat menjalin relasi dengan rekan-rekan Duta Budaya dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Untuk dukanya dalam persiapan seringkali mengorbankan waktu istirahat agar persiapan menuju Duta Budaya Indonesia, kesibukan studi profesi serta kesibukan lain dapat sama-sama berjalan seimbang dan maksimal,” beber gadis kelahiran tahun 2000.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada generasi muda, Dwi berharap dapat bersama-sama membangkitkan semangat untuk mengenali, memahami, dan mempelajari budaya kita sendiri yang sangat luhur serta adiluhung.
“Pelestarian budaya Indonesia berada di tangan kita sendiri sehingga sudah suatu keharusan berada di garda terdepan dalam mencintai budaya Indonesia dan mari bersama wujudkan generasi yang berkarakter, berbudaya, serta memiliki semangat berkarya untuk Indonesia,” pungkasnya.
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2