Ketidakpastian semakin meningkat setelah rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang ditindaklanjuti oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencoret nama Abdul Faris Umlati dari daftar calon tanpa menghentikan proses Pemilihan Gubernur.
“Keputusan tersebut menciptakan ketidakpastian di kalangan pendukung kami. Akibatnya, banyak simpatisan yang kehilangan kepercayaan dan memilih untuk tidak berpartisipasi dalam Pemilu,” tambah Yohanes.
Lebih lanjut, Yohanes mengungkapkan adanya dugaan konspirasi di tingkat penyelenggara Pemilu. Ia menyoroti keputusan nomor 105 yang mencoret AFU dari daftar calon serta pemberhentian dan pengangkatan kembali komisioner KPU PBD oleh KPU RI tanpa alasan yang jelas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Langkah-langkah ini menunjukkan adanya upaya penjegalan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) untuk menggagalkan klien kami. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak lawan politik untuk membangun kampanye hitam dan menyebarkan narasi agar masyarakat tidak memilih AFU dan Petrus karena dianggap sudah digugurkan oleh penyelenggara Pemilu,” tegas Yohanes.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2