Pilpres 2024; Golkar Disandera AH

Jumat, 12 November 2021 - 10:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Muhammad  Syukur Mandar

Penulis Adalah: Ketua Gerakan Golkar Baru

Anda pernah menyaksikan adegan film penyanderaan yang kejam, menegangkan dan yang pasti memacu andrenalin kalau ditonton. Sebuah Film yang diperankan oleh Denzel Washington dan John Travolta dengan judul,
“The Taking of Pelham One Two Three” film yang di rilis pada tahun 1974. Film ini diangkat dari novel karya John Godey, mengisahkan tentang komplotan penjahat yang membajak kereta api dan menyandera para penumpangnya demi mendapat tebusan sebesar $1 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketegangan film ini adalah ketika kepala stasiun mencoba bernegosiasi dengan pimpinan komplotan sekaligus berusaha mengulur-ngulur waktu meski dalam tekanan, agar kepolisian dapat mencari dan menemukan cara, bagaimana bisa menyelamatkan penumpang didalam kereta tersebut. Akhirnya dengan berbagai cara, para penjahat tersebut bisa dilumpuhkan dan kereta bisa dihentikan sebelum mencapai ujung rel yang buntu.

Baca Juga :  Mengapa Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Harus Ditolak?

Film ini menarik sebagai ilustrasi tentang gestur politik Golkar hari ini. film ini bisa jadi teropong, bila ingin kita membaca gestur dan gaya Politik yang dimainkan oleh Golkar hari ini. Ada semacam grand disain pemaksakan AH sebagai Capres 2024. Pemaksaan yang berujung diplomasi, gaya politik yang menyerupai film pembajakan kereta api pada cerita singkat diatas. Pada pembajakan atau penyanderaan Golkar hari ini bisa kita lihat pada dua Motifnya, *pertama* negosiasi posisi (bargaining) kelompok dan *kedua* mengumpulkan pundi pundi dari pihak lain.

Pencapresan AH oleh Golkar harus diakui lebih menonjolkan sisi kekuatan media darling dan menonjolkan media disgusting. Pencapresan yang dimotivasi oleh kekuatan opini, pemanfaatan potensi Golkar (uang & infra struktur partai), menjadikan Golkar dari pohon beringin menjadi pohon bunsai, menyedihkan dan tentu menyesatkan juga bagi Golkar. Dan sedihnya, lakon politik penyanderaam Golkar ala AH ini menjadi satu tontonan yang seolah olah menarik. Padahal sesungguhnya mengkerdilkan bagi partai sekaliber Golkar.

Baca Juga :  Ali Baham: ASN Boleh Maju Pilkada Asal Jangan Pakai Fasilitas Negara

Menariknya lagi para tokoh tokoh hebat Golkar sebagian besar asik ikut menyimak, menonton dan membiarkan upaya sistematis membonsai Golkar oleh AH dan kelompoknya berlangsung khidmat. Dan sebagian lainnya menari bersama dalam irama politik sandera gaya AH. entah kenapa sejenak kader kader hebat Golkar berubah dari pemberi, pemuka gagasan, pendebat dan pendukung demokrasi menjadi bermental tempe. Padahal kata bijak menyatakan, membiarkan kerusakan itu lebih bahaya dari orang yang melakukannya.

Politik sandera adalah gaya politik yang berujung diplomasi posisi. Wajar tentunya, dalam sebuah dialektika politik partai ada transaksi kepentingan politik. Tetapi kewajaran itu harus dilekatkan pada nilai kepentingan bersama, dan cara negosiasi posisi harus dilakukan dengan cara yang egaliter dan dengan prinsip menguntungkan kepentingan kader dan Golkar tentunya. Bukan sebaliknya dengan cara kotor, tidak menguntungkan kader, Golkar dan apalagi dengan cara politik yang menyadera atau sekedar menjadikan Golkar sebagai alat mencapai tujuan pribadi dan kelompoknya.

Baca Juga :  Milad Setengah Abad PPP, FKM Ziarah ke Makam dan Desak Munaslub

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Muhammad  Syukur Mandar
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Revisi UU Minerba; Langkah Maju Percepatan Hilirisasi
Mata Uang Dunia
Berita Acara Sumpah (BAS) Firdaus dan Razman Dibekukan Pengadilan Tinggi, Apa Pelajaran Bagi Advokat Lain?
Pesan Ketum di Rakernas, Partai Golkar Solid
Kongkriet! Arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar di Rakernas
Menteri Bahlil Cermat
Pemerintah dan DPR Guyup Wujudkan Swasembada Energi
LSPI Kritik Kinerja Bahlil Lahadalia, Desak Prabowo Segera Lakukan Reshuffle

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:33 WIB

1.700 Siswa Ikuti Perkemahan Pramuka di Sorong untuk Perkuat Karakter Anak

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:26 WIB

Retret Kepemimpinan di Akademi Militer, Karel Murafer Perkuat Integritas Sebagai Pemimpin Maybrat

Sabtu, 22 Februari 2025 - 16:01 WIB

Masyarakat Fakfak Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Letkol Lukman Permana Tegaskan Manfaat Besar

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:45 WIB

Johny Kamaru dan Sutejo Siap Bangun Kabupaten Sorong untuk Periode 2025-2030

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:34 WIB

Samaun Dahlan Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Masuk dalam APBD Fakfak 2025

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:12 WIB

Bupati Fakfak Samaun Dahlan Ikut Retret Kepala Daerah di Magelang, Ini Agendanya!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Mantan Bupati Kaimana Serahkan Aset Pemerintah Sebelum Pindah ke Rumah Pribadi

Sabtu, 22 Februari 2025 - 10:52 WIB

Pasca Pelantikan, Wali Kota Sorong Ajak Bersatu Bangun Daerah : Tidak Ada Lagi 01,02

Berita Terbaru