>
Penulis juga pernah mendengar perspektif tersebut dari sejumlah komunitas dan elemen. Misalnya ketika Penulis pernah menjadi jurnalis pers mahasiswa/kampus. Ketika Penulis menjadi salah seorang Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Juga ketika Penulis menjadi Wakil Ketua Majelis Pemuda Indonesia (semacam Dewan “Penasihat” DPP KNPI – Tingkat Nasional). Selanjutnya ketika Penulis menjadi salah seorang Badan Penasihat Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI). Dan juga ketika Penulis menjadi salah seorang Pembina, Penasehat, Pengurus, Pimpinan dari beberapa Perkumpulan, dan lain-lain.
Perpolitikan Sabam Sirait, didukung dan ditandai dengan tipikal sebagai Politisi sosial dan intelektual yang cendekia. Sabam Sirait tentu tidak melupakan platform penting kepartaian dan kelembagaan politik yang mewadahinya. Juga tidak meninggalkan agenda strategis ideologis politik kepartaian dan kelembagaan politik. Titik-titik konstruksi dan substansi perpolitikan Sabam Sirait menumbuhkan perspektif sosial dan intelektual, pemikiran sosial dan intelektual, dan pertimbangan sosial dan intelektual.
Kemudian merefleksikan dan memancarkan bobot, corak, dan pengaruh pemikiran politik intelektual yang cendekia. Bobot, corak, dan pengaruh tersebut sebagaimana seorang negarawan yang cendekia, bersentuhan sejumlah pergumulan dan pergelutan kemanusiasn, demokrasi, dan keadilan sosial. Pada dasarnya, yang ditampilkan dan dibunyikan adalah “suara-suara” kebajikan sosial dan keadaban kultural yang monumental.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada sejumlah kecenderungan melatari dan beberapa kenyataan mendasari Sabam Sirait menjadi bertipikal Politisi sosial dan intelektual. Dapat ditelusuri dari beberapa perspektif. Sabam Sirait sudah lama dan menahun tumbuh dalam tradisi yang bersifat dan berwatak reflektif dan visioner. Tradisi refleksi dan visi sosial dan intelektual tersebut, tentu sejatinya sudah melekat, membudaya, dan melembaga dalam diri Sabam Sirait.
Cakrawala tradisi tersebut adalah tradisi yang sering dan selalu melakukan rangkaian “pembacaan, pendalaman, pemahaman, perenungan, penjiwaan” yang meluas dan mendalam. Tradisi rangkaian tersebut terhadap dan atas berbagai aneka ragam tulisan, teori, ajaran, dan filsafat sosial, politik, dan kultural. Ketiga materi pokok tersebut, terdiri lagi atas beberapa dan berbagai submateri pokok. Kemudian submateri pokok akan memperluas, memperdalam, dan memperkuat tradisi sebagai Politisi sosial dan intelektual pada diri Sabam Sirait.
Tradisi tersebut, rata-rata bertemakan tentang kemanusiaan, tentangndemokrasi, dan tentang keadilan sosial. Ada tema-tema sentral dan narasi-narasi utama lainnya lagi. Ketiga bacaan, kajian, dan bahasan tematik tersebut – dibangun, ditata, dan diperuntukkan bagi perpolitikan Sabam Sirait. Sebagai Politisi sosial dan intelektual, Sabam Sirait membaca, merenungi, menafsiri, memahami sejumlah ilmuwan, filsuf, dan cendekiawan besar dan berpengaruh. Terutama di bidang filsafat, sosial, politik, dan kultural. Tema utamanya bermaterikan kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Firman Jaya Daeli |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Selanjutnya