>
Kemudian dalam sebuah kesempatan lain lagi, Penulis dalam usia muda (saat itu sekitar tiga puluh satu tahun/31 tahun) menjadi utusan Indonesia mewakili Parlemen Indonesia. Pengutusan undangan kepesertaan tersebut, yaitu : untuk mengikuti Pertemuan Parlemen Asia dan Eropa di Portugal, Eropa. Agenda pertemuan dan forum persidangan, diikuti sejumlah anggota dan pimpinan Parlemen negara-negara sahabat. Di antara para Peserta dan Peninjau, menyampaikan pokok-pokok informasi yang bernilai positif dan baik mengenai Sabam Sirait.
Lagi-lagi dalam kesempatan pertemuan antarparlemen tersebut, ada beberapa yang mengenali, mengetahui, dan menghomati kualitas dan senioritas Sabam Sirait. Terutama dalam membangun hubungan strategis dan menentukan. Juga dalam membangun peran berarti dan berpengaruh. Perihal tersebut dalam kerangka Parlemen dan antarparlemen regional dan internasional untuk menyebarkan dan menyuburkan Stabilitas, Perdamaian, dan Keamanan kawasan regional dan dunia internasional.
Sabam Sirait tidak pernah lelah membunyikan dan tidak pernah lupa membumikan “suara kenabian”. Terutama dalam dunia kepartaian dan kelembagaan politik. Sabam Sirait berdiri tegak dan berjalan lurus, dalam posisi dan peran strategis. Berposisi dan berperan untuk berinisiatif, berkomunikasi, bergerak, dan bekerjasama dengan berbagai elemen dan komunitas internal dan eksternal. Intinya adalah internal kepartaian, kelembagaan politik, dan negara Indonesia. Inti selanjutnya adalah eksternal kepartaian, kelembagaan politik, dan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keorangtuaan” Sabam Sirait sebagai “Mbah Politik dan Opung Politik” serta terutama sebagai Ketua BKSAP DPR-RI, tampak jelas dan terasa nyata bagi berbagai personal dan komunal politik. Penulis sebagai Politisi muda dan anggota Parlemen, bersama dengan sejumlah Politisi, pernah diundang resmi oleh Kongresman Amerika Serikat (AS) dan sejumlah institusi resmi strategis. Agendanya adalah mengikuti beberapa pertemuan dan dialog dengan sejumlah kalangan di beberapa kota AS. Momentum undangan tersebut berlangsung sekitar dua puluh (20) tahun lalu.
Penulis | : Firman Jaya Daeli |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Selanjutnya