>
Bernilai substansial karena bermuatan penyelenggaraan Pemilu, yang meliputi waktu pelaksanaan pemungutan suara (Hari H Pemilu). Harus memastikan dan menjamin sepenuhnya kebebasan, keamanan, dan kenyamanan rakyat dan pemilih. Khususnya untuk menggunakan hak-hak dan kebebasan politik konstitusional menentukan pilihan (memilih). Harus memastikan dan menjamin bahwa proses dan hasil pilihan rakyat, tidak dirusak dan disalahgunakan pihak manapun.
Interupsi politik tersebut, tiba-tiba menggelegar kuat dan keras. Sungguh menyegarkan dan menyehatkan komunikasi politik. Bergerak cepat dan tepat secara dinamis dan dialektis. Sungguh berkelas luas dan tinggi. Komunikasi politik dari interupsi, menembusi dan memasuki “ruang dan pusat jantung” politik kekuasaan. Jantung kekuasaan saat itu, didominasi dan dipengaruhi oleh relasi kuasa politik – dengan pendekatan psikologis politik kultural.
Pendekatan tersebut berbasis konservatisme, feodalisme, dan sentralisme politik kekuasaan. Pendekatan dan basis tersebut, sudah memasuki dan merasuki politik kekuasaan. Sehingga amat alergi terhadap interupsi, juga interupsi belum mengemuka dan tidak melembaga seperti saat ini. Interupsi tidak terterima dan terakui dalam kamus psikologi kekuasaan perpolitikan. Juga dalam kitab sistem, struktur, dan kultur politik kekuasaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Interupsi Sabam Sirait tergolong fenomenal. Fraksi PDI MPR-RI saat itu memutuskan bahwa interupsi Sabam Sirait adalah interupsi yang menjadi sikap resmi absah konstitusional Fraksi (Partai). Bahkan dalam konteks komunikasi politik, interupsi tersebut bukan dan tidak hanya menjadi “aset kepemilikan” Sabam Sirait, kepartaian, dan kelembagaan politik saja. Interupsi tersebut merupakan aset kepemilikan rakyat. Diskursus politik Indonesia beberapa waktu selama dan setelah SU MPR-RI, Maret 1993, relatif “dipandu, dipimpin, dan dimiliki” Fraksi PDI dan Sabam Sirait.
Penulis | : Firman Jaya Daeli |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Selanjutnya