Namun, demikian karakter mental perlawanan rakyat Sulawesi agar tidak serta merta meniru membangun rumah batu dan tetap bertahan khas rumah panggung. Karena hanya rumah panggung yang mampu mengikuti goyangan gempa walaupun berkekuatan tinggi.
Konsep masyarakat Sulawesi, utamanya Desa Watu Toa harus tetap menjaga budaya rumah panggung tanpa harus merasa miskin. Karena penilaian terhadap rumah panggung sangat elegan, elit dan pembiayaannya sangat tinggi. Tentu bagi masyarakat Desa Watu Toa pasaran harga rumah panggung siap pakai berkisar mulai 50juta – 5 miliar dengan segala bentuk dan macam ukiran.
Model dan macam rumah panggung bisa menjadi penarik wisata. Selain dari hasil bumi yang menjamin agrowisata berkembang. Juga artefak sejarah, kuburan wali, kesultanan, hingga benda – benda keramat peninggalan pejuang terdahulu.
Apalagi pegunungan Jampu – Jampu, Jolle maupun Lagoci dipenuhi pohon Pinus, cengkeh, Cemara, Jati, kelapa, padi, pisang, ubi, dan lainnya. Tanaman penghasil petani juga tak kalah banyak seperti jahe, cengkeh, buah naga, sayu mayur dan cokelat. Daerah dingin ini, masih sangat alami. Penjagaan masyarakat terhadap hutan sangat tertib, kuat dan semangat agar lingkungan hutan terjaga asri dan dipastikan tidak ada ilegal loging.
Keramahan masyarakat sungguh menakjubkan. Rasa aman tercipta. Cuma kaum muda masih keterbatasan langkah kembangkan pribadi maupun lingkungannya. Sikap pekerja keras sebagai petani, pelajar dan pendidik terlihat rapi. Sumberdaya manusia berkembang baik sekali. Pelayanan birokrasi pemerintah sangat terbuka.
Perlu menjadi catatan penting; pemerintah Kabupaten Soppeng harus kerja keras memasang lampu – lampu jalan disepanjang pelosok Desa Watu Toa. Karena, jalan poros Jampu – Jampu – Jolle – Lagoci merupakan jalan aktif berkendara: mobil travel, angkot (pete-pete), hingga motor – motor petani.
Selain itu, pemerintah Soppeng perlu perhatikan infrastruktur jalan raya agar diperbaiki atas kerusakan dibeberapa jalur. Karena terlihat sulit sekali berkendara dalam kondisi menanjak akibat kerusakan. Dengan demikian, ketika program agrowisata dikembangkan. Maka bukan saja pemerintah yang mengambil manfaat. Tetapi masyarakat juga bisa menikmatinya.
Penulis: Rusdianto Samawa, Menulis dari Masjid Jampu – Jampu Watu Toa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Rusdianto Samawa |
Editor | : Michael |
Sumber | : |
Halaman : 1 2