“Kita harus memastikan setiap anak, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ungkapnya, menyoroti peran pendidikan inklusif dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Prof. Riri juga menambahkan, “Kita ingin memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menghasilkan lulusan dengan pengetahuan akademis yang kuat, tetapi juga dengan kesadaran sosial yang tinggi serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan global,” seraya menggarisbawahi peran pendidikan inklusif dalam membentuk karakter.
Dalam sesi diskusi, Prof. Riri juga menyoroti perlunya integrasi nilai-nilai keberlanjutan dalam kurikulum pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penelitian di perguruan tinggi harus diarahkan untuk menemukan solusi inovatif terhadap tantangan global seperti krisis iklim, polusi, dan ketimpangan sosial. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai lembaga akademik,” tegasnya.
Sebagai penutup, Prof. Riri menyatakan bahwa pendidikan berkelanjutan merupakan pondasi bagi kemajuan bangsa.
“Pendidikan berkelanjutan ini menjadi kunci jika kita ingin mencapai Indonesia yang maju pada tahun 2045,” pungkasnya.
Acara ini menegaskan komitmen perguruan tinggi di Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, di mana pendidikan berkelanjutan yang memadukan pengetahuan, teknologi, dan karakter menjadi elemen penting yang harus diintegrasikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2