DETIKINDONESIA.CO.ID,HALSEL–Pekerjaan pembangunan sekolah unggulan ala Rusia, yang dikerjakan oleh PT Citra Putera La Terang, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Selatan, kontraknya berpotensi akan di putus jika tidak memenuhi beberapa syarat yang menjadi rekomendasi komisi I DPRD Halmahera Selatan saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan dinas Pendidikan. Jumat, (14/2/2025)
Setelah menggelar RDP, komisi I DPRD kabupaten Halmahera Selatan, yang dipimpin ketua komisi Munawir Hi Bahar dan anggotanya bersama Kadis Pendidikan, Siti Aisya langsung melakukan on the spot di lokasi pembangunan sekolah terpadu.
Munawir Hi Bahar, mempertanyakan progres pekerjaan sekolah unggulan yang dikerjakan sejak tahun 2023-2024 kepada pengawas teknis dan kontraktor, yakni Ko Hin.
ADVERTISEMENT
![](https://www.detikindonesia.co.id/wp-content/uploads/2024/08/hjh.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kira-kira pekerjaan sekolah ini kapan bisa diselesaikan? Apakah dalam waktu dekat ini sudah bisa tuntas 100 persen?” tanya Munawir kepada kontraktor ko Hin dan salah satu pengawas teknis. Jumat, (14/2).
Menurut dia, pekerjaan ini sudah setahun jika mengacu pada perencanaan awalnya, maka pekerjaan ini sudah harus tuntas dan digunakan.
“Sesuai rekomendasi kami tadi saat RDP, maka kami minta ko Hin untuk menambah lagi karyawan agar pekerjaan lebih cepat sehingga bisa diselesaikan sesua target” ujarnya.
Komisi I telah mengambil langkah tegas saat melakukan on the spot. Dalam on the spot komisi I meminta agar pihak ketiga bekerja sesuai perencanaan awalnya.
Selain itu, mereka belum bisa memastikan untuk menyetujui penambahan anggaran maupun waktu pekerjaan.
“Ini kan sudah pernah dilakukan adendum, percuma juga kalau dilakukan adendum terus tetapi progres pekerjaannya tidak pernah selesai. Jadi kami minta kepastian pekerjaan ini kapan harus diselesaikan?”lanjut politisi PKS.
“Jangan main-main, karena ini proyek besar dan anggarannya juga besar. Jadi kalau sampai Maret pun tidak selesai, ya kami komisi I harus mengambil langkah tegas” cetusnya.
Pihak pengawas dan kontraktor sendiri menyanggupi permintaan itu. Akan tetapi mereka meminta adendum yang kedua kalinya, sebab adendum pertama akan berakhir pada 20 Februari 2025 pekan depan.
“Kalau masih diberikan waktu, kami upayakan akan tuntas di bulan Maret. Kami minta dukungan dan mudah-mudahan bisa sesuai target” ucap salah pengawas teknis, Asis.
Hal ini pun ditambahkan kontraktor Ko Hin, dirinya juga berharap agar diberikan kesempatan waktu pekerjaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Abdila Moloku |
Editor | : Delvi |
Sumber | : |
Halaman : 1 2 Selanjutnya