Rasio utang yang sangat besar terhadap ekuitas perusahaan tersebut dapat meningkatkan risiko finansial dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban utangnya di masa depan.
Pernyataan ini semakin diperkuat oleh informasi yang dibagikan oleh penggiat media sosial lain, Miss Tweet (@Heraloebss), yang menambahkan bahwa Hendrik Tee pernah digugat di Amerika Serikat atas tuduhan penipuan dalam transaksi jual beli saham.
Tee yang saat itu menjabat sebagai Direktur Eksekutif Keuangan di Asia Pulp and Paper (APP), dituduh memanipulasi laporan keuangan untuk menaikkan harga saham perusahaan, sehingga merugikan para investor.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabar tentang PT Surge dan keterkaitannya dengan Hendrik Tee yang tercatat dalam Panama Papers, serta kredit besar dari Bank BNI, menambah kompleksitas cerita di balik perusahaan ini.
Para pengamat ekonomi dan keuangan pun kini mulai menyoroti potensi risiko yang dapat muncul dari keputusan pemberian kredit yang dinilai tidak transparan dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengelolaan keuangan yang sehat.
Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2