“Di tengah pemulihan terbatas sektor properti dan konstruksi selama tahun 2021, Perseroan telah melakukan sejumlah upaya untuk mempertahankan usaha yang berkelanjutan. Perseroan tetap fokus pada pengerjaan konstruksi gedung bertingkat (high rise building) yang merupakan keahlian utama. Namun, Totalindo tetap melakukan diversifikasi usaha dengan mengerjakan tipe proyek lainnya, seperti rumah sakit dan bangunan industri,” ujar Salomo Sihombing.
Sampai dengan saat ini, Totalindo mengerjakan 29 proyek yang berasal dari proyek carry over dari tahun-tahun sebelumnya dan perolehan kontrak baru di tahun 2022. Perolehan kontrak baru Totalindo hingga 25 Juli 2022 sebanyak 13 proyek dengan total nilai kontrak baru sebesar Rp898 Miliar.
Sekilas Mengenai TOTALINDO
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdiri pada tahun 1996, Pendiri Totalindo memulai perjalanannya dengan menyelesaikan Mal Taman Anggrek
sebagai proyek perdananya. Komplek tersebut merupakan proyek superblok terbesar di Asia Tenggara pada saat
itu. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Totalindo terus berupaya menerapkan komitmen, integritas,
serta dedikasi sebagai nilai-nilai dasar Perseroan. Totalindo percaya, inovasi yang berkelanjutan serta tata kelola perusahaan yang baik berperan penting dalam menjadikan Totalindo sebagai Perusahaan konstruksi yang terkemuka. Hingga kini, Totalindo memiliki kurangl ebih 1700 orang karyawan yang telah dipercaya untuk membangun hotel, mal, dan perkantoran seperti Kota Kasablanka 3, Capital Place and Four Seasons, Basura City, New World Grand Bali Resort, Podomoro City Deli Medan dan Kalibata City dengan 18 Tower yang dibangun dalam waktu bersamaan.
Milestones TOTALINDO
1995 : Pendiri memulai bisnis konstruksi dengan Mall Taman Anggrek yang merupakan superblok terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.
1996 : Pendirian PT Totalindo Eka Persada Tbk dan pelaksanaan pembangunan Hotel Mulia Senayan,
Jakarta selama 6 bulan dan menjadikan proyek ini sebagai proyek dengan pembangunan struktur tercepat.
1999 : Proyek pasar tradisional di Cianjur sebagai jawaban setelah krisis ekonomi tahun 1998.
2003 : Mulai bekerja dalam proyek pemerintah Riau: jembatan kabel pancang sebagai salah satu kontraktor pendukung.
2004 : Berpartisipasi dalam pembuatan Jalan Tol Cipularang Tahap 2.
2006 : Penerapan metode konstruksi top-down pada Plaza Indonesia Extension Project, yang kemudian menjadikannya sebagai salah satu dari banyak keahlian kami.
2008 : Pembangunan 18 tower apartemen Kalibata City secara bersamaan sehingga menjadikan salah satu penggunaan Aluma System tertinggi.
2009 : Proyek mancanegara pertama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab: City of Lights Al-Reem.
2014 : Mendapatkan proyek Podomoro City, Deli Medan, superblok terbesar di Indonesia.
2016 : Menyelesaikan proyek pemerintah terkait perumahan rakyat, seperti Perumahan Korlantas Polri, Rusunawa Tambora dan Rusun KS Tubun serta MasjId Raya DKI Jakarta.
2017 : Totalindo Go Public dengan kode saham “TOPS” pada tanggal 16 Juni 2017. Totalindo terus membangun Indonesia melalui proyek-proyek prestisius dan ikonis, hingga kini menjadi salah satu yang terhandal dibidangnya.
2018 : Totalindo menambah bidang usaha sebagai pengembang properti, disamping tetap menjalankan
usahanya di bidang jasa konstruksi.
2019 : Menyelesaikan proyek pertama sebagai pengembang properti yaitu Proyek DP Rp0,- Klapa Village (Nuansa Pondok Klapa).
2020 : Totalindo menyelesaikan 2 (dua) proyek sekaligus di tahun yang sama yaitu, Rusun Polri dan Gedung Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan RI
2021 : Totalindo menyelesaikan proyek apartemen Sky House Alam Sutera Tangerang
2022 : Totalindo menyelesaikan proyek Nuansa Cilangkap, Jakarta.
Penulis | : Tim |
Editor | : Michael |
Sumber | : Media Relation Totalindo |
Halaman : 1 2