DETIKINDONESIA.CO.ID, MANOKWARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) terkait Penanggulangan Kemiskinan pada 17 Maret mendatang. Rakornas ini bertujuan sebagai langkah strategis dalam mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem, termasuk di wilayah Papua Barat.
Persiapan pelaksanaan Rakornas telah dibahas dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, bertempat di ruang rapat Wakil Gubernur pada Jumat (14/3/2025).
Berdasarkan data terbaru, tingkat kemiskinan di Papua Barat masih cukup tinggi, mencapai 21,67% pada tahun 2024. Persentase ini membuat Papua Barat masuk dalam daftar 10 daerah prioritas nasional dalam upaya pengentasan kemiskinan. Presiden menargetkan bahwa dalam dua tahun ke depan, kemiskinan ekstrem di Indonesia bisa berkurang secara signifikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lakotani menekankan pentingnya kerja sama antar sektor serta keakuratan data dalam menurunkan angka kemiskinan di Papua Barat. Menurutnya, tanpa koordinasi yang baik serta data yang valid, program pengentasan kemiskinan tidak akan berjalan efektif.
Sementara itu, Plt Kepala Bappeda Papua Barat, Deassy D Telepeta, menjelaskan distribusi angka kemiskinan di beberapa daerah. Kabupaten Teluk Wondama mencatat persentase kemiskinan tertinggi dengan 31,76%, disusul Manokwari (28,47%), Manokwari Selatan (29,96%), Teluk Bintuni (26,83%), Fakfak (20,86%), Pegunungan Arfak (18,45%), dan Kaimana dengan angka kemiskinan terendah, yakni 14,41%.
Meskipun angka kemiskinan masih tinggi, terdapat perkembangan positif dalam upaya pengentasannya. Data menunjukkan bahwa dibandingkan tahun 2023, saat tingkat kemiskinan di Papua Barat mencapai 22,15%, pada 2024 sekitar 39.000 orang telah berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Menurut Deassy, masih ada sejumlah tantangan dalam mengatasi kemiskinan, seperti ketidakakuratan data, program yang kurang tepat sasaran, efektivitas yang rendah, serta lemahnya koordinasi antar instansi daerah. Faktor utama yang menyebabkan kemiskinan antara lain rendahnya tingkat pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja, ketimpangan ekonomi, kurangnya infrastruktur, serta kondisi geografis yang sulit diakses.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : LINK PAPUA |
Halaman : 1 2 Selanjutnya