Warung tersebut mempunyai makna bagi mereka berlima, karena di warung tersebut di jaman kuliahan setiap pulang dari kampus atau setiap malam minggu, tempat ini kerap dijadikan mangkal mereka. Warung ini sangat legenda di jamannya, bahkan sampai sekarang, kalangan muda mudi Jakarta yang pernah mampir dan mencicipi menu makanannya pasti akan ketagihan untuk datang lagi dan merekomendasikan kepada teman-temannya, sehingga warung tersebut layak untuk dikunjungi.
Ciri khas warung tersebut sesuai dengan namanya, ROPIT alias roti, pisang, indomie kornet, inilah menu yang menjadi magnet para pengemar kuliner pinggir jalan.
Setibanya Iwan dan Jane di ROPIT, ternyata Clara dan Gianto sudah terlebih dahulu sampai, suasana menjadi sumringah dimana mereka saling sapa, saling peluk dan sangat bahagia sekali melihat moment tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Engga lama setelah saling sapa mereka berempat sempat terdiam, sambil saling menatap,sepertinya masih ada yang kurang nih, kata Gianto, lalu Clara menjawab,pasti si pelor telat lagi nih.
Pelor itu julukan buat si Roby yang terkenal dengan sebutan nempel langsung molor, karena kebiasaannya kalau melihat tempat teduh dan ada bale/dipan pasti si Roby langsung ngerebahin badan dan tertidur, sehingga mereka berempat memberikan gelar Pelor.
Iwan pun akhirnya memanggil pelayan untuk membawakan menu, sambil dilihat lihat ternyata menu-nya tidak jauh berbeda dengan lima (5) tahun lalu disaat mereka masih makan disini. Iwan, Jane, Clara dan Gianto serempak langsung memilih pesanan yang sama yaitu, indomie kornet telur plus topping keju serut yang maknyus.
Teringat iklan yang sering muncul di Tv setiap kali pesan Indomie, mereka kompak menyanyikan lagu idolanya, indomieeeeeselerakuuuuu, sambil tertawa renyah mereka berempat tos tangan dan menepuk tangan satu sama lain.
Tiba–tiba muncul Roby dengan terengah-engah efek terburu-buru karena terlambat, sory sory Bro n Sista saya telat lagi nih, kata Roby pas didepan meja, ..dah sini duduk kita paham kok, kirain dah berubah ternyata eh ternyata masih lagu lama yah, jawab Clara dengan nada canda. Eh Rob mau makan apa, kita dah pesan nih kata Iwan, Roby menjawab,pesan roti dan pisang coklat keju bakar deh. Mereka pun melanjutkan obrolan kembali dengan saling menanyakan banyak hal.
Disaat sajian datang mengarah ke meja mereka, harum ciri khas indomie kornet telur tercium,heemmmmm.
Ini yang membuat rasa kangen makan disini, kata si Jane. Sudah menu nya enak terus makan bersama teman teman dekat membuat suasana lebih harmoni, tidak harus di restaurant mahal untuk mencari suasana yang asyik, cukup dimana tempat kita punya kenangan yang berkesan itu sudah membuat pertemuan menjadi bahagia.
Sebuah kisah menarik tentang pertemanan/persahabatan berawal dari satu frekwensi pergaulan, pembicaraan, satu selera makanan dan ada cerita yang terlahir dari sebuah kerinduan dan ada pula cerita terlahir dari sebuah rasa.
Persahabatan mereka berlima lahir dari waktu yang panjang, bukan dari waktu yang singkat, tentunya penuh dengan lika liku drama kehidupan masing–masing yang dialami, karena ada sebuah rasa yang mereka miliki sehingga bisa menghadirkan cerita dibalik daya tahan pertemanan yang hingga kini mereka jalanin.
Karena rasa timbul dari tanggapan indra terhadap rangsangan saraf di tubuh, begitupun cerita lahir dari pengalaman dan kejadian yang sudah terlewati atau yang akan kita lalui dalam sebuah cerita baru. Jangan menyembunyikan rasamu dalam setiap cerita kehidupan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2