“Kami langsung merespons dengan melakukan penyulaman di lahan seluas 12 hektare yang terdampak kebakaran. Keberadaan kayu putih ini sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan bahan baku minyak kayu putih. Selain itu, tanaman ini juga tahan terhadap kebakaran dan mampu mengurangi risiko penyebaran api di area sekitar,” jelas Widhi.
Widhi menambahkan, selain sebagai tanaman penghasil minyak esensial, kayu putih juga berperan dalam rehabilitasi lingkungan.
“Akar kayu putih yang kuat juga membantu memperbaiki struktur tanah, mencegah erosi, serta mendukung keberlanjutan ekosistem lokal,”Tambah Widhi.
ADVERTISEMENT
![](https://www.detikindonesia.co.id/wp-content/uploads/2024/08/hjh.jpg)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dinas Perkebunan berharap program budidaya kayu putih ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Saat ini, harga daun kayu putih mencapai Rp 2.000 per kilogram, yang dapat dijual kepada kelompok Karya Mandiri untuk diekstraksi menjadi minyak esensial. Produk turunannya mencakup minyak kayu putih, minyak angin, salep, serta bahan baku sabun dan detergen.
Penulis | : TIM |
Editor | : Muhammad Ariobimo Sukmono |
Sumber | : RRI.CO.ID |
Halaman : 1 2