DETIKINDONESIA.CO.ID, PURWOKERTO – Berdasarkan informasi dari MAKLUMAT.id, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Dr. Ma’mun Murod M.Si., terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (FR-PTMA) pada Musyawarah FR-PTMA yang digelar di Hotel Aston Purwokerto, Rabu (9/4/2025).
Ma’mun akan memimpin forum ini selama masa jabatan 2025-2028, menggantikan Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto MP, yang sebelumnya menjabat dan kini telah selesai masa tugasnya sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Dalam sambutan pertamanya setelah terpilih, Ma’mun menekankan bahwa FR-PTMA harus memainkan peran strategis untuk memajukan pendidikan dan sektor-sektor lain di Indonesia. Menurutnya, forum ini harus berperan dalam perubahan Indonesia, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam konteks sosial kemasyarakatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menurut saya, kampus tidak bisa hanya berfokus pada pendidikan dalam arti sempit. Advokasi sosial dan kemasyarakatan juga sangat penting,” kata Ma’mun, Kamis (10/4/2025).
Pendidikan Indonesia Masih Tertinggal
Ma’mun mengungkapkan bahwa kondisi pendidikan Indonesia saat ini masih jauh dari memadai, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Ia menyebutkan bahwa rata-rata tingkat pendidikan masyarakat Indonesia hanya setara SMP, sementara jumlah sarjana, magister, dan doktor masih sangat sedikit. Di sisi lain, biaya pendidikan yang tinggi dan pengelolaan dana pendidikan yang belum optimal menjadi tantangan besar.
“Anggaran pendidikan mencapai sekitar Rp600 triliun per tahun, angka yang sangat besar, namun jika tata kelola dan akuntabilitasnya buruk, dana tersebut bisa terbuang sia-sia. Ini harus menjadi perhatian FR-PTMA,” katanya.
Politik sebagai Sumber Masalah
Ma’mun juga menilai bahwa akar dari berbagai permasalahan di Indonesia adalah faktor politik. Ia percaya bahwa jika tata kelola politik di Indonesia baik, maka dampaknya akan terlihat pada sektor lain, termasuk pendidikan.
Salah satu peran yang bisa dijalankan oleh FR-PTMA, lanjutnya, adalah memberikan masukan terkait revisi Undang-Undang (UU) politik, seperti UU Pemilu, UU Pilpres, dan UU Partai Politik. FR-PTMA juga telah diundang untuk berpartisipasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI, di mana mereka dapat memberikan kontribusi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan dan masalah lainnya.
Dukung Presiden Prabowo
Ma’mun menambahkan bahwa FR-PTMA juga perlu memberikan dukungan terhadap Presiden Prabowo Subianto, yang menurutnya memiliki komitmen dan visi untuk memajukan pendidikan dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang bermartabat.
“Saya merasa penting bagi FR-PTMA untuk memberikan dukungan dan masukan yang konstruktif, tentu dengan kritik, selama program-program yang dijalankan oleh presiden sejalan dengan kepentingan masyarakat dan bangsa,” tutup Ma’mun. (red)
Sumber : Gemarnews
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : GEMARNEWS |