Wakapolri juga tadi menyampaikan silahkan visit media, kalau di Polres tidak ada media mainstream, bisa datangi silaturahmi untuk menjalani hubungan emosional yang baik,” lanjutnya.
Selanjutnya, Irwarsum menyarankan untuk menjalani silahturahmi kepada tokoh-tokoh masyarakat yang mempunyai pengikut banyak agar bisa membantu klarifikasi.
“Kemudian kami menyarankan mungkin ada tokoh-tokoh punya follower yang banyak segera di silaturahmi untuk membantu klarifikasi apabila di kesatuannya ada yang viral. Sehingga dengan adanya tokoh daerah banyak followersnya bisa meredam,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemudian tidak perlu mempublikasikan apabila masalah itu sudah colling down, artinya kalau masalah sudah diberitakan lagi, malah dibesarkan lagi oleh media mainstream maupun media sosial,” tambahnya.
Tidak hanya itu, untuk menjadi kanit tugas pokok Kasat atau Kapolsek untuk merendam isu-isu terkait dengan SARA.
“Itu bisa menjadikan corong kita untuk bisa dijadikan Kanit, Kasat atau Kapolsek. Tapi ada tugas pokok untuk meredam isu-isu terkait dengan SARA,” jelasnya.
Terakhir, ia juga menyarankan agar Polda Metro menggunakan body camera saat anggota mereka berpatroli agar lebih memudahkan melakukan pengawasan.
“Misalkan saat ini sudah ada Polda Metro yang sudah mulai menggunakan body camera di anggota yang berpatroli itu memudahkan anggota untuk dilakukan pengawasan”, ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Netti |
Editor | : Aisyah |
Sumber | : |
Halaman : 1 2