DETIKINDONESIA.ID, JAKARTA – Ribuan massa ojol menggelar aksi Malapetaka Lima Januari (Malari) 501 untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan para driver ojek online di Taman Irti Monas dan Bundaran Patung Kuda depan Gedung Indosat, jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2022).
Aksi tersebut menuntut pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk mengatur, diantaranya peraturan terkait kemitraan, merevise Permenhub 12 tahun 2019 yang dinilai diskresi, payung hukum bagi ojol, dan masih banyak lagi tuntutan lainnya.
Sempat diwarnai ketegangan sedikit antara peserta aksi dengan rekan-rekan ojol lainnya yang masih membawa penumpang yang melintasi wilayah aksi. Terlihat sebagian peserta aksi melakukan sweeping balik jaket kepada driver ojol di area Monas dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Demo yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, sempat mendapatkan respon dari pihak Kemenhub yang menyampaikan kepada peserta aksi agar mengirimkan perwakilan 10 orang untuk berdiskusi dengan pihak Kemenhub.
Dinilai tidak membuahkan hasil, para perwakilan yang dikirim ke Kantor Kemenhub tidak bertemu dengan Budi Karya Sumadi (Menhub) dan memilih untuk meninggalkan ruangan Kemenhub seraya kembali bergabung di Mobil Komando (Mokom).
Kekecewaan dari ribuan ojol yang demo pun tak terelakkan. Melalui pengeras suara terdengar instruksi kepada seluruh peserta aksi untuk maju menerobos barisan kawat besi dan menuju Kantor Kemenhub untuk mendapatkan jawaban atas tuntutan dari ribuan driver ojol yang mengharapkan keadilan yang merata.
Selang beberapa menit, pergerakan untuk tersebut mendapatkan respon positif dari pihak Kemenhub. Dirjen Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi bersedia untuk menemui ribuan driver ojol di depan Gedung Indosat guna melakukan dialog terbuka dengan peserta aksi.
Hal tersebut disambut baik oleh driver ojol. Dalam dialog tersebut Budi Setiyadi mengatakan akan menerima perwakilan dari 20 aliansi untuk melakukan diskusi secara formal dan akan menjadawalkan hal tersebut secepatnya.
“Saya bersedia menerima teman-teman untuk kita berdiskusi lebih jauh dan memperbaiki kembali PM 12, jika dinilai kurang mengatur kebijakan. Ayo siapkan perwakilan sekitar 15 hingga 20 aliansi untuk kita memperbaharui kembali Permen tersebut, terserah teman-teman ojol maunya kapan, besok atau lusa, saya juga siap secepatnya,” ucap Dirjen Darat tersebut dalam dialog terbuka di depan ribuan aksi, Rabu (5/1/2022).
Dalam orasinya, para peserta ojol meminta agar Kemenhub mendorong Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) bagi ojol. Mereka menolak bilamana aturan ojol hanya diatur dalam Permen yang bersifat diskresi.
Danny Stephnaus, selaku Koordinasi Aksi Malari 501 menyampaikan aspirasinya secara terbuka di hadapan Dirjen Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi yang hadir menemui peserta aksi demo ojol.
Adapun tuntutan yang dilontarkan kepada Dirjen Darat tersebut, diantaranya meminta agar aturan kemitraan lebih di perjelas dan tidak menguntungkan sebelah pihak antara aplikator dan driver, aplikator harus mengikuti aturan tarif yang dikeluarkan oleh kemenhub dengan tidak menggunakan algoritma.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Michael |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2 Selanjutnya