Ditambahkan LaNyalla, dirinya meminta masyarakat selalu mendukung program pemerintah daerah. Pemkab juga diminta selalu melibatkan masyarakat untuk mewujudkan pembangunan Muna.
Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba yang hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa mata air yang ditemukan merupakan mata air pertama di daerah tersebut.
“Ditemukan secara tidak sengaja saat pekerja menggali tanah untuk tiang listrik. Dari sebanyak 213 tiang yang ditanam ada 1 tiang yang lubangnya mengeluarkan air,” ujar Bupati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mata air tersebut, lanjut Bupati, kemudian dibor hingga sedalam 133 meter dan terus mengeluarkan air tanpa henti.
“Desa Upemuna ini merupakan daerah peradaban kerajaan Muna. Sejak dulu kesulitan air bersih. Dengan adanya mata air ini, kami meyakini akan membawa keberkahan. Akan membawa kemajuan bagi masyarakat. Jadi kalau di Makkah ada air zam-zam di Muna ada air Sangia Nowite,” ujar Bupati.
Ke depan, Bupati berencana air tidak hanya untuk minum dan kebutuhan sehari-hari lainnya, tapi airnya digunakan untuk pertanian juga.
“Kami di Pemkab sedang mengembangkan pertanian jagung. Air ini nanti akan dipakai juga untuk perkebunan jagung tersebut. Petani hanya siapkan lahan, bibit dan lainnya dari Pemkab Muna,” katanya lagi.
Sementara itu prosesi Haroa atau tasyakuran penemuan mata air itu dilakukan dengan acara doa oleh Dewan Syara Masjid Tua Kerajaan Muna, perangkat kerajaan yang mengurusi soal agama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2