Sebelumnya DPP KNPI telah menyikapi sosialisasi nilai AKHLAK BUMN Menteri Erick yang tersebar lewat vidio di berbagai ATM milik BUMN. Sebagaimana diketahui bahwa selama beberapa bulan ini beredar vidio tentang sosialisasi nilai Akhlak. AKHLAK yang dimaksud dalam hal tersebut adalah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Menurut Sekjen DPP KNPI Samtidar Tomagola (8/11/2021), ia menyarankan agar Menteri Erick berhenti menggunakan fasilitas negara untuk kampanye terselubung nilai akhlak yang dianggapnya tidak etis dan juga tidak penting bagi masyarakat.
“Kalau di kantor kantor BUMN ada Iklan Akhlak sangat wajar, karena itu memotivasi karyawan dan pegawai, dan nilai-nilai itu cocok untuk pegawai kementerian dan karyawan BUMN. Tapi untuk masyarakat apa?, Tidak ada urgensinya. Rakyat itu butuh makan, butuh kesejahteraan bukan kampanye nilai nilai. Jadi menteri Erick berhentilah berkampanye di Mesin ATM” tegas Samtidar
Lebih lanjut Tomagola yang merupakan putra Maluku berdarah Ternate ini menyoroti Kepemimpinan Erick yang dianggap tidak mampu mengelola BUMN, hal itu dilihat dari margernya beberapa BUMN dan terlilit utang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Merger merger, akuisisi itu membuktikan ketidakmampuan Erick Thohir dalam mengelola BUMN, logikanya kalau tambah penduduk tentu usaha harus mesti bertambah, jadi BUMN itu bukannya berkurang tapi harus bertambah. BUMN jaman Soekarno itu penduduk Indonesia 100 juta, sekarang ini 270 juta, mestinya peran BUMN itu lebih strategis”. BUMN dengan ada atau tidaknya harus tetap Untung. Loh ini kok merugi dan terlilit utang?. Berarti kan gagal pak Erick”. pungkasnya
Penulis | : Tim |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2