Sejarah Membuktikan, Hasil Quick Count Tak Pernah Meleset

Rabu, 14 Februari 2024 - 19:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Pemenang Pemilu versi quick count atau hitung cepat sudah menemui titik terang. Dengan persentase suara hampir 100% dari berbagai lembaga survei, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dipastikan memenangi pesta demokrasi lima tahunan ini versi quick count.

Tentu saja hasil quick count dari lembaga survei bukan rilis resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Artinya, publik harus tetap menunggu KPU menghitung seluruh suara hingga 20 Maret 2024 nanti. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa hasil quick count Pemilu tidak pernah salah.

Pemilu 2004

Lembaga pertama yang merintis quick count di Indonesia adalah Lembaga Penelitian Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Berdasarkan arsip detik.com (17 September 2004), LP3ES menyelenggarakan quick count dengan menjalin kerjasama dengan National Democratic Institute for International Affair (NDI), Metro TV, Yayasan TIFA, dan sejumlah donatur.

Sesuai namanya, hasil quick count bisa keluar dengan cepat. Beberapa jam setelah Pemilu selesai, LP3ES merilis hasil perhitungan yang memprediksi Golkar meraih kemenangan dengan persentase 22,7 persen. Sedangkan untuk pemilihan presiden putaran kedua, LP3ES mencatat kemenangan SBY-Jusuf Kalla dengan persentase 62,2 persen dan Megawati-Hasyim dengan 38,8 persen.

Hasil hitung cepat tersebut tak jauh beda dengan perhitungan resmi KPU. Dalam hitung resmi, SBY-JK memenangi Pemilu dengan persentase 60,62 persen. Sementara, Golkar meraih 21,58 persen suara.

Pemilu 2009

Pemilu 2009 diikuti oleh tiga pasang calon presiden dan wakil presiden, antara lain: 1)  Megawati-Prabowo 2)  SBY-Boediono, 3) Jusuf Kalla-Wiranto. Sementara untuk Pemilu Legislatif diikuti oleh 38 partai politik.

Baca Juga :  Departemen Kewilayahan FIB UI Selenggarakan Webinar Konflik Rusia-Ukraina: Pengaruhnya di Kawasan Asia

Berbeda dengan tahun sebelumnya, di Pemilu 2009 sudah banyak lembaga survei melakukan hitung cepat. Berdasarkan pemberitaan Detik.com (10 Mei 2009), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan Demokrat di urutan pertama dengan perolehan 20,34 persen, disusul Golkar 14,85 persen, dan PDIP 14,07 persen.

Sedangkan untuk Pilpres, LSI menyebut SBY-Boediono meraih suara sebesar 60,85 persen disusul Megawati-Prabowo sebesar 26,56 persen. Sedangkan, JK-Wiranto berada di posisi buncit, yakni 12,59 persen.

Dari quick count tersebut, hasil resmi KPU tak jauh berbeda. KPU menetapkan SBY-Boediono memenangi Pilpres dengan 60,80 persen, lalu Megawati-Prabowo sebesar 26,79 persen, dan JK-Wiranto 12,41 persen.

Sedangkan, untuk Pileg 2004 pemenangnya adalah Partai Demokrat sebesar 20,89 persen. Disusul Golkar (14,45 persen) dan PDIP (14,03 persen)

Pemilu 2014

Pemilu 2014 diikuti oleh 1) Prabowo-Hatta Rajasa dan 2) Jokowi-JK, serta 15 partai politik. Seluruh lembaga survei kala itu mengeluarkan Jokowi dan PDIP sebagai partai pengusung memenangi pemilu 2004.

Baca Juga :  LaNyalla Minta LP3ES Ikut Perbaiki Arah Perjalanan Bangsa

Litbang Kompas menyebut PDIP berhasil meraih 19,14 persen suara, disusul Golkar (15.01 persen), dan Gerindra (11,77 persen). Sementara, Jokowi meraih 52,88 persen suara dan Prabowo 47,22 persen.

Sedangkan hasil perhitungan KPU juga tidak jauh berbeda. PDIP berhasil meraih 18,95% suara, Golkar (14,75 persen), Gerindra (11,81 persen). Lalu, Pilpres Jokowi mendapat 53,15% dan Prabowo 46,85 persen.

Pemilu 2019

Sama seperti sebelumnya, Pemilu 2019 diikuti oleh Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga, serta 20 partai politik. Seluruh lembaga survei menyebut Jokowi sebagai pemenang pemilu di kisaran 54-55 persen. Lalu, Prabowo 45-46 persen suara.  Sedangkan, PDIP juga diprediksi memenangi Pemilu dengan perolehan 19,77 persen suara.

Hasil resmi KPU juga tak jauh dari quick count. Prabowo memperoleh 55,5 persen suara dan Prabowo 44,5 persen. Lalu, PDIP dengan 19,33 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : MUFIK
Sumber :

Berita Terkait

Wisuda ke-28 USNI, Wamenaker beri Pesan Inspiratif untuk para Wisudawan
KAHMI Jaya dan Kementerian Perindustrian Tutup Bimtek Wirausaha, Dorong Pengembangan IKM
Ketua KPU Batubara Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Pelanggaran Etik dan Keberpihakan Terhadap Salah Satu Kandidat Bupati
Dr. FETRUS, anak suku Dayak membawa inspirasi luar biasa di bidang Hukum dn kemanusiaan
Hasto Tegaskan PDIP Fokus Menangi Pilkada Jatim
Prabowo Minta Menteri dan Eselon I Pakai Mobil Dinas Maung
Kejaksaan Tangkap Ronald Tannur di Surabaya
Kabinet Merah Putih Ingin Kerja Cepat Usai Retreat

Berita Terkait

Selasa, 8 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Baim Wong Resmi Gugat Cerai Paula Verhoeven di PA Jakarta Selatan

Senin, 9 September 2024 - 21:19 WIB

Kemenpora dan KPK Latih Pemuda Talenta Muda 2024 dalam Bimtek Anti Korupsi: Membangun Masa Depan yang Bersih

Sabtu, 27 Juli 2024 - 23:15 WIB

Hasil Semifinal Piala AFF U-19: Gol Tunggal Buffon Antarkan Indonesia Ke Final

Selasa, 2 Juli 2024 - 20:40 WIB

Andi Miftahul Jannah Anwar, Pemenang Dara Sulawesi Selatan 2024 Gaungkan Penerapan Filosofi Bugis

Sabtu, 22 Juni 2024 - 12:12 WIB

Fachrul Razi Nonton Bareng Bersama Mendagri dan Ketua Komisi 2 DPR RI

Selasa, 18 Juni 2024 - 18:12 WIB

17 Team Dari Manado Ramaikan Soekarno Cup Usia Dini Di Tidore

Minggu, 19 Mei 2024 - 02:04 WIB

Razman siap Memfasilitasi Tanding Tinju, Benny: Hotman Hanya bisa Pamer Cincin

Minggu, 12 Mei 2024 - 20:01 WIB

Demi Bela Klien, Benny Wulur Tantangan Tinju Hotman Paris di Ring Arena

Berita Terbaru