Sejumlah Elemen Menolak Rumah Mewah Peninggalan Ibu Negara Fatmawati Diambil Alih

Selasa, 1 Agustus 2023 - 13:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah Elemen Menolak Rumah Mewah Peninggalan Ibu Negara Fatmawati Diambil Alih (detikindonesia.co.id)

Sejumlah Elemen Menolak Rumah Mewah Peninggalan Ibu Negara Fatmawati Diambil Alih (detikindonesia.co.id)

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA  –  Senin sore, (1/08/2023) rumah mewah peninggalan mendiang Ibu Fatmawati, istri dari Presiden Soekarno yang sekarang didiami oleh Guruh Soekarnoputra yang terletak di Jalan Sriwijaya, RT 004 RW 001, Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan nampak ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.

Ada masyarakat yang menamakan Front aktivis tanah Air (Fakta) Menggugat, Barisan Merah Putih dan Masyarakat Nusantara Bersatu dan ada yang datang secara individu.

Kedatangan mereka berkaitan dengan permasalahan rumah peninggalan Ibu Fatmawati yang rencananya akan dieksekusi oleh pihak pengadilan pada tanggal 3 Agustus 2023 yang akan datang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diketahui, rumah peninggalan Ibu Fatmawati di jalan Sriwijaya Jakarta Selatan ini ramai menjadi sorotan masyarakat karena kabar akan adanya eksekusi dari pihak pengadilan dan akan diambil alih serta dikuasai oleh Ibu Susi.

Terkait hal itu, ketika wartawan berupaya mencari informasi tentang kedatangan mereka ke rumah tersebut. Salah satu pimpinan ormas dari Front Aktivis Tanah Air (FAKTA) Alowisius Hieng mengatakan kedatangan kita kesini karena rumah Fatmawati ini penuh sejarah perjuangan bangsa, rumah ini adalah rumah Ibu dari sang proklamator.

Jadi teman-teman ini dari berbagai macam elemen masyarakat ada yang dari NTT ada dari Maluku ada dari Betawi ada dari Serang Banten banyak lagi yang mungkin pada kesempatan ini saya tidak bisa sebutkan satu persatu dan ini tidak ada yang mengkoordinir, tetapi ini solidaritas dari teman teman yang merasa bahwa ketika bicara menyangkut rumah Fatmawati itu adalah rumah Merah Putih yang wajib hukumnya masyarakat Indonesia mempertahankan itu, kita tidak akan berikan atau serahkan rumah ini pada siapapun atau golongan manapun itu yang perlu di ketahui karena rumah ini penuh dengan historis, tempat dimana Ibu sang proklamator ketika keluar dari istana rumah pertama yang beliau masuk adalah rumah ini disertai dengan membawa Merah Putih yang sudah dijahit tangan jadi atas nama masyarakat Indonesia tidak akan pernah memberikan rumah ini kepada siapapun dan perlu juga Ibu Susi harus tahu Ibu Susi harus tahu bahwa Jangan pernah berpikir bahwa Kalian itu yang akan melingkari kami tetapi justru sebaliknya kami yang akan melingkari kalian, tegas Aloysius Hieng berapi-api.

Baca Juga :  Cabut Moratorium, Proses 10 Usulan Pemekaran Dari NTT

Sementara itu, Guruh Soekarnoputra ketika dimintai keterangannya menceritakan, bahwa
rumah yang disebutnya sebagai Kompleks Fatmawati ini di dapat langsung dari ibu saya Ibu Fatmawati Soekarno kepada saya sebagai Hadiah atau hibah.

Ketika ibu menyerahkan rumah itu kepada saya juga disaksikan oleh semua saudara saudara kandung saya, tutur Guruh. Dan saya akan terus menjaga dan merawat rumah ini. Malah ada rencana ke depannya rumah ini nantinya setelah saya tiada, saya akan jadikan rumah ini sebagai ‘cagar budaya’ atau museum Merah Putih. Dan saya ada membuat satu yayasan dan yayasan itulah yang nantinya akan merawat rumah ini sebagai museum Merah Putih ini kelak, sambung Guruh.

Baca Juga :  LaNyalla: Cara Menjelmakan Kembali Indonesia Sesuai Cita-cita Para Pendiri Bangsa, Kembali ke Konstitusi Rumusan Mereka

Kalau peristiwa yang sedang terjadi sekarang ini, terkait permasalahan rumah ini. Sampai kapan pun saya tidak akan melepas rumah ini, sambungnya.

“Pada intinya, saya tidak akan pernah melepas rumah ini dan akan selalu mempertahankan rumah ini,” ucap Guruh. Kalaupun, misalnya ada di berita-berita yang menyebut saya akan menjual rumah ini itu tidak perna dan tidak benar, jawab Guruh.

Saya menganggap, negara kita ini adalah negara Pancasila, kita harus berprilaku yang berpancasila. Jadi saya anggap semua rakyat Indonesia ini adalah saudara, kita semua bersaudara bila ada sesuatu atau masalah atau apalah harus diselesaikan secara kekeluargaan, itulah disebut moral Pancasila, sahut Guruh.

Baca Juga :  Kornas LSPI Sinergi Bersama Bawaslu DKI Jakarta, Ini Agendanya!!!.

Kalau mereka itu bisa mengerti sejarah dan mempunyai moral Pancasila tentu mengenai permasalahan rumah ini tidak akan sampai ke pengadilan, malah sampai adanya eksekusi, jawabnya.

Dan kalau hari ini, banyak saudara-saudara kita yang berdatangan ke rumah ini, saya sungguh amat berterima- kasih kepada saudara-saudaraku sekalian yang datang dari daerah yang mempunyai empati mendukung saya karena saya paham juga bahwa saudara-saudara kita ini bermoral Pancasila yang memprotes mereka yang hendak meng eksekusi rumah dan alam pikiran mereka yang sudah makin jauh dari mental moral Pancasila, jelas Guruh.

Sementara itu, Simeon Petrus SH kuasa hukum Guruh Soekarnoputra, menjelaskan. Bila ada rencana mau dieksekusi oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan atas permohonan Susi angkawijaya sebagai pihak yang memenangkan perkara itu saya mau sampaikan dan tegaskan bahwa saya sebagai koordinator tim pengacara Mas Guruh dan Beberapa elemen kami menolak surat pemberitahuan eksekusi dan eksekusi pengosongan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena ada beberapa hal yang secara hukum itu bertentangan dengan aturan hukum yang ada, dan kita akan terus melakukan perlawanan, jawab Simeon.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : YULI A.H
Sumber :

Berita Terkait

Ahmad Irawan Soroti Pembelian Data oleh BPS, Pertanyakan Kepentingan Negara dan Perlindungan Privasi
Afriansyah Noor Tegas: Pelanggaran Sertifikasi Halal Akan Ditindak Tanpa Kompromi
Diskusi Transmigrasi Patriot dengan PTN Terkemuka, Wamen Viva Yoga: Bangun Semangat Wirausaha Mahasiswa untuk Majukan Daerah Transmigrasi
Wamen Transmigrasi Viva Yoga: Tak Ada Matahari Kembar di Republik Indonesia
Sekjen Demokrat Herman Khaeron Dukung Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Yakini Bisa Sinergi dengan Koperasi yang Sudah Ada
Maman Abdurrahman Ditetapkan Sebagai Calon Tunggal Ketua Umum IKA Trisakti
Halalbihalal Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor: Pererat Silaturahmi dan Perkuat Sinergi Halal Nasional
Trisakti Utama Ajak IKA Trisakti Bersinergi Hadapi Tantangan Zaman

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 19:43 WIB

August Hamonangan Menolak Kebijakan Parkir di Kantor Kecamatan, Wali Kota Juga Kena Tarif

Selasa, 22 April 2025 - 11:57 WIB

Kevin Wu Desak Pemprov DKI Gratiskan Transportasi untuk Seluruh Pengurus Tempat Ibadah

Selasa, 22 April 2025 - 11:15 WIB

Peringati Hari Kartini, Ketua PSI Jakarta Minta Pemprov DKI Revisi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak

Kamis, 17 April 2025 - 09:31 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Bertemu Kepala Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta

Rabu, 16 April 2025 - 14:48 WIB

PSI Desak Bank DKI Atasi Masalah Pencairan Dana KJP Plus

Rabu, 16 April 2025 - 08:26 WIB

Aliansi Serikat Pekerja BUMD Jakarta Raya Matangkan Struktur dan Komitmen Bersama untuk para pekerja di BUMD DKI Jakarta

Jumat, 11 April 2025 - 10:16 WIB

Dugaan Kejahatan Siber di Bank DKI, Francine PSI Minta Dirut Buka-Bukaan Hasil Audit Forensik

Rabu, 9 April 2025 - 19:55 WIB

Bank DKI dan Semangat Tiga Pilar SPTJ: Pelajaran Penting bagi Serikat Pekerja BUMD

Berita Terbaru