Dalam laporannya, Kepala DPPKB Kota Lubuklinggau, Henny Fitrianty menyampaikan rangkaian audit kasus stunting tahun 2022 yang sudah dilakukan yakni identifikasi kasus 1 pada 14 September 2022, identifikasi kasus 2 (21 September 2022), rencana tindak lanjut audit kasus stunting 6 Oktober 2022 dan diseminasi 16 Oktober 2022 sedangkan yang mendapatkan pendampingan adalah calon pengantin, ibu hamil, balita dan ibu pasca salin dengan melibatkan tim monitoring dan evaluasi sebanyak 480 bidan dan kader PKK.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memilah balita yang bergizi buruk dan terkena penyakit lain.
Sementara Sub Kordinator Jalpemswa BKKBN Provinsi Sumsel, Dr Fahrina mengungkapkan audit kasus stunting adalah rencana aksi percepatan penurunan angka stunting dan mencari penyebab naiknya angka stunting agar dapat mencegah, karena lebih baik mencegah dari pada telah terjadi kasus stunting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tahapan yang dilakukan meliputi pembentukan tim pada Mei, identifikasi kasus, diseminasi dan evaluasi.
Ditemukan pada lima sasaran kasus stunting yakni ibu hamil, ibu nifas, balita dan calon pengantin sedangkan yang menyebabkan kasus stunting adalah gizi rendah, buang air sembarangan, paparan asap rokok dan TBC.
Hadir dalam acara tersebut, Asisten l Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kahlan Bahar, Kadinkes Lubuklinggau, Erwin Armeidi, seluruh camat, tim pakar, seluruh Puskesmas, Direktur RS Siti Aisyah, Direktur RS Petanang dan Koordinator PKB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : |
Halaman : 1 2