Sempat Viral di Sosmed Wanita Becardar jadi Imam Shalat, Ini Klarifikasi Padepokan Sendang Sejagad

Selasa, 4 Juli 2023 - 19:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, LANGKAT – Sebuah vidio yang memperlihatkan seorang wanita bercadar menjadi imam shalat yang diikuti tiga orang pria sebagai makmum, dan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Kini vidio tersebut kemudian menjadi perhatian dimedia sosial dan dianggap menyimpang dari ajaran agama Islam.

Terkait viralnya kabar tersebut, Sunaryo alias Maz Karyo yang merupakan pimpinan Padepokan Sendang Sejagad tentang pondok pesantren (Ponpes) Al Khafiyah memberikan klarifikasinya disalah satu ruang kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, pada Selasa (4/7/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Yang mana dalam klarifikasinya Maz Karyo mengatakan, bahwa banyaknya beredar potongan-potongan video yang telah kami buat yang mana aslinya ada di akun channel youtube @Sendang Sejagadt.

Dan dalam video yang dipotong ini sebenarnya kami membuat konsep film yang menceritakan sekolompok orang terkena gendam karena ingin membubarkan ponpes yang ajarannya sesat.

“Namun karena lawan kami sakti, maka kami kena gendam, kemudian tanpa kami sadari kami melaksanakan sholat dengan imam perempuan, sampai kami sadar dari gendam tersebut. Dan video-video tersebut sengaja kami buat itu untuk perfilman ataupun dalam arti kata sinetron berseri,” ujar Mamaz Karyo.

Baca Juga :  DPRD Langkat Minta Plt Bupati Ganti Kepala Dinas Yang Tak Mampu Capai Target

Lanjut menurut Maz Karyo, bahwa apa yang channel youtube @Sendang Sejagadt buat itu adalah sebagai contoh. Yang mana kita umat Islam jangan mudah terpengaruh dengan yang berkategorikan konves pesantren ataupun kata-kata islami ataupun memakai ayat-ayat Allah tapi banyak sekarang manipulasi.

“Padepokan Sendang Sejagad bahwasannya hanyalah sebuah konten yang berbentuk film, itu tidak nyata, video itu sebagai edukasi ke masyarakat. Bahwa jangan gampang percaya dengan pondok pesantren yang ajarannya tidak benar,”ungkap Karyo didampingi para pemeran dalam video Ponpes Al Kafiyah yang viral.

Ia pun mengungkapkan, Pesantren Al Kafiyah tidak ada, itu hanya ilustrasi yang menggambarkan pesantren itu mengajarkan yang sesat, dan disini diceritakan mereka ingin membubarkan pesantren tersebut.

Bahwa video tersebut di buat untuk memberikan edukasi dan pelajaran. Adapun perfilman itu dibuat khusus untuk Padepokan Sendang Sejagadt.

“Video yang dibuat tersebutpun khusus untuk youtube karena dalam kategori hiburan dan bisa diambil edukasi dan pelajarannya,” ujar Mamaz Karyo.

Mamaz Karyo pun sangat menyayangkan terhadap dunia sosial media yang sudah memotong-motong video sendang sejagadt.

“Bahkan hingga diciptakannya sebuah kata-kata yang nyeleneh, ada pengalihan isu atau yang lainnya karena video tersebut,” imbuh Mamaz Karyo.

Baca Juga :  Tokoh Malut DR. Zainal Soleman Pulang Kampung, Inilah Sejumlah Aktivis Mendiskusikan?

Mamaz karyo mengungkap bahwa ia merasa sedikit beban. Karena mereka mengambil video, memotong tapi tidak memberikan link aslinya.

“Jadi video aslinya silakan kalian simak dan ikuti saja lalu klik like, koment, dan subscribe. Karena apa yang kami buat ini adalah sebuah sinetron yang berseri,” terangnya sembari meminta ma’af kepada seluru rakyat indonesia terutama masyarakat di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Keterangan Ketua MUI Langkat

Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Langkat H. Zulkifli Ahmad Dian LC, MA, dalam klarifikasi tersebut menyampaikan, Pesantren Al Kafiyah tidak ada, dan itu hanya ilustrasi yang menggambarkan pesantren itu mengajarkan yang sesat.

“Dan disini diceritakan mereka ingin membubarkan pesantren tersebut. Terkait masalah video ini, kami sudah membuat laporan pengaduan ke Polres Langkat dan Alhamdulillah diterima baik oleh Kapolres Langkat,” ucapnya.

“Selanjutnya kita serahkan proses penyidikannya kepada Polres Langkat, kami berharap masyarakat jangan terprovokasi, karena video itu sebenarnya hanya konten edukasi, namun diedit oleh beberapa akun. Mari kita jaga kedamaian di Kab. Langkat ini,” tambahnya.

Laporan Akan Ditangani Secara Profesional

Ditempat yang sama Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang, SIK, SH, MH, menyampaikan kita dengar penjelasan dari Ketua MUI. Kemudian kita dengar klarifikasi dari pembuat konten, kemudian kita lakukan penelusuran dilapangan, dapat disimpulkan pesantren Al Kafiyah itu tidak ada.

Baca Juga :  Perhatian Pendidikan, Bupati Freddy Thie dan Sejumlah OPD Tinjau Langsung Asrama SMA Negeri 2 Kaimana

“Saya berharap masyarakat tidak terprovokasi terkait masalah ini, dan kami dari kepolisian akan terus mendalami permasalahan ini. Kita akan menangani secara profesional terkait laporan Ketua MUI maupun laporan dari pihak Mas Karyo selaku Pimpinan Padepokan sendang sejagadt,”tegas Kapolres Langkat.

Dimana seusai pertemuan klarifikasi tersebut, pimpinan Padepokan Sendang Sejagad Sunaryo Alias Mas Karyo, beserta staff pemeran dalam video Ponpes Al Kafiyah yang viral memberikan ungkapan klarifikasinya secara bergilir.

Pantauan Detik Indonesia saat diruang pertemuan klarifikasi tersebut dihadiri Kasi Intelijen Kejari Langkat Sabri Fitriansyah Marbun SH, Bupati Langkat diwakili oleh Asisten Adm Umum Musti, SE, M.Si,
Kasat Intelkam Polres Langkat AKP M. Syarif Ginting SH, Ustadz Mansyur Bendahara MUI Kab. Langkat,

Selanjutnya Kanit III Sat Intelkam Polres Langkat IPDA Widayat Kasi PD. Pontren Kemenag Kab. Langkat Ustadz Suparliadi, SAG, MA, pimpinan Padepokan Sendang Sejagad Sunaryo Alias Maz Karyo beserta staff pemeran dalam video Ponpes Al Kafiyah yang viral, Ketua MUI Kecamatan Secanggang Ustadz Razali, rekan media elektronik, cetak dan media online.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TEGUH
Editor : MUFIK
Sumber :

Berita Terkait

PB-FORMMALUT Minta Kapolsek Obi Tindak Tegas Galian C, Milik Hasan Hanafi 
Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 
Pemkot Tidore Raih Penghargaan Pengelolaan TKD Terbaik T.A 2024
TPID Kota Tidore Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Jelang Nataru
Dorong Pembangunan Kaimana Berbasis Data, Bupati Freddy Thie Jalin Kermitraan Strategis Dengan BPS RI
Pemkot Tidore Kembali Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman
Hadiri Investment Forum, Bupati Freddy Thie Perkenalkan Pariwisata Kaimana
Pemkab Kaimana Kembangkan Ekowisata Berkelanjutan di Teluk Triton

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:55 WIB

PB-FORMMALUT Minta Kapolsek Obi Tindak Tegas Galian C, Milik Hasan Hanafi 

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:54 WIB

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Desember 2024 - 09:41 WIB

Pemkot Tidore Raih Penghargaan Pengelolaan TKD Terbaik T.A 2024

Minggu, 22 Desember 2024 - 07:01 WIB

TPID Kota Tidore Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Jelang Nataru

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:09 WIB

Pemkot Tidore Kembali Raih Penghargaan Predikat Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman

Kamis, 19 Desember 2024 - 16:03 WIB

Hadiri Investment Forum, Bupati Freddy Thie Perkenalkan Pariwisata Kaimana

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:56 WIB

Pemkab Kaimana Kembangkan Ekowisata Berkelanjutan di Teluk Triton

Kamis, 19 Desember 2024 - 15:51 WIB

Artis Papua Edo Kondologit: Dari Anak Kampung hingga Ikon Musik Papua dan Indonesia

Berita Terbaru

Daerah

Soal Kasus Korupsi Bank BPRS, Kejari Halsel Di Demo 

Minggu, 22 Des 2024 - 12:54 WIB

Teraju

Konflik Politik dan Resolusi

Minggu, 22 Des 2024 - 09:34 WIB