Senator AS Kritik Rencana Trump Jadikan Gaza “Proyek Real Estate” untuk Miliarder

Selasa, 11 Februari 2025 - 11:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Senator AS, Bernie Sanders

Senator AS, Bernie Sanders

DETIKDJAKARTA.CO.ID, WASHINGTON – Senator Amerika Serikat Bernie Sanders pada Minggu (9/2) menolak pernyataan mantan Presiden Donald Trump terkait masa depan Gaza, menegaskan bahwa wilayah yang porak-poranda akibat perang itu harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk investor kaya.

“Lebih dari 47.000 warga Palestina tewas. 111.000 lainnya terluka,” tulis Sanders di platform X. “Respons Trump? Mengusir paksa warga Palestina agar Gaza bisa dijadikan ‘proyek real estate masa depan. Sebidang tanah yang indah.’ Tidak. Gaza harus dibangun kembali untuk rakyat Palestina, bukan untuk turis miliarder.”

Pernyataan Sanders ini muncul setelah Trump, dalam sebuah wawancara yang disiarkan Senin, mengatakan bahwa warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza yang terkepung berdasarkan rencana kepemilikannya yang kontroversial tidak akan diizinkan kembali.

“Kita akan membangun komunitas yang aman, sedikit jauh dari tempat mereka sekarang, di mana semua bahaya ini terjadi. Sementara itu, saya akan memiliki wilayah ini. Anggap saja ini sebagai proyek real estate untuk masa depan, sebidang tanah yang indah,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, menegaskan kembali usulannya untuk mengambil alih Gaza.

Ketika pewawancara bertanya secara langsung apakah warga Palestina akan memiliki “hak untuk kembali,” Trump dengan tegas menjawab, “Tidak, mereka tidak akan bisa, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik.”

Rencana Kontroversial Trump untuk Gaza

Trump mengajukan proposalnya di tengah gencatan senjata yang menghentikan perang Israel di Gaza setelah 15 bulan.

Baca Juga :  Trump Ancam Batalkan Gencatan Senjata Gaza Jika Semua Sandera Tidak Dibebaskan Sebelum 15 Februari

Rencananya untuk mengambil alih Gaza mendapat penolakan luas di tingkat internasional, tetapi Trump bersikeras akan tetap menjalankannya, bahkan berulang kali mengeklaim bahwa ia dapat memaksa Mesir dan Yordania untuk menerima pengungsi Palestina, klaim yang telah dibantah secara terbuka oleh kedua negara serta oleh warga Palestina sendiri.

Usulan Trump ini memiliki kemiripan kuat dengan gagasan yang sebelumnya dikemukakan oleh menantunya, Jared Kushner, pada Maret 2024.

Saat itu, mantan penasihat presiden tersebut memuji potensi properti Gaza yang dianggapnya “sangat berharga” karena lokasinya di tepi Laut Mediterania.

“Properti di tepi laut Gaza bisa menjadi sangat bernilai jika orang-orang fokus pada pembangunan ekonomi,” ujar Kushner dalam sebuah wawancara di Universitas Harvard.

Baca Juga :  Peduli Terhadap Kemanusiaan, Dubes Ukraina Kenalkan Yayasan OZF

“Ini memang situasi yang kurang menguntungkan di sana, tetapi jika saya melihat dari perspektif Israel, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memindahkan penduduknya, lalu merapikan wilayah itu. katanya.

Perang Israel di Gaza telah menghancurkan wilayah tersebut, dengan setengah dari infrastruktur perumahan hancur atau rusak.

Hampir 2 juta warga Palestina terpaksa mengungsi, sementara Gaza menghadapi krisis besar akibat kekurangan sanitasi, pasokan medis, makanan, dan air bersih. Lebih dari 47.000 orang telah terbunuh.

Sumber: Anadolu

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : TIM
Editor : Muhammad Ariobimo Sukmono
Sumber : ANTARA

Berita Terkait

Israel Izinkan Masuknya Peralatan Berat ke Gaza Setelah Negosiasi Panjang
Presiden Argentina Terjebak Kontroversi Kripto, Oposisi Tuntut Pemakzulan
Israel Dapat Kiriman Bom Berat MK-84 Usai Larangan AS Dicabut
Putin-Trump Sepakat, Delegasi Rusia-AS Akan Bertemu di Riyadh
Trump Ancam Batalkan Gencatan Senjata Jika Sandera Tidak Dibebaskan
Menteri Kanada Sebut Wacana Kanada Jadi Negara Bagian AS Sangat Absurd
Hamas Tegaskan Komitmen pada Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera Palestina
Liga Arab Kecam Rencana Pemindahan Warga Palestina, Peringatkan Dampak Global

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 15:33 WIB

Sidak ASN, Bupati Spei Bidana Tekankan Disiplin dan Komitmen Kerja

Sabtu, 15 Maret 2025 - 10:50 WIB

Pengusaha Muda Papua Bersiap! Muscab HIPMI Papua Selatan Digelar

Jumat, 14 Maret 2025 - 16:25 WIB

Bupati FX Mote Ingatkan ASN Waropen soal Disiplin, Dedikasi, dan Transparansi

Rabu, 12 Maret 2025 - 14:22 WIB

Pemuda Baptis Membudayakan Membaca Buku

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:06 WIB

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana Dorong RPJMD 2025-2030, Fokus pada Tiga Sektor Utama

Selasa, 11 Maret 2025 - 12:24 WIB

Aksi Protes LMA di Wamena: Seleksi DPRP Papua Pegunungan Tidak Transparan

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:32 WIB

Bupati Pegunungan Bintang Spei Bidana Tegaskan Tindak Tegas ASN yang Tidak Disiplin dan Sering Absen

Selasa, 4 Maret 2025 - 14:52 WIB

Wagub Papua Selatan Paskalis Imadawa: Pilkada Usai, Saatnya Bersatu Bangun Daerah

Berita Terbaru