DETIKINDONESIA.CO.ID, DEPOK – Mantan Ajudan Presiden Sukarno yang juga politikus Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Sidarto Danusubroto meminta kader dan relawan untuk merebut Kota Depok dari PKS dan memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ketua MPR RI periode 2013-2014 saat orasi kebangsaan dalam Kongkow Bareng Relawan Ganjar Pranowo di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023.
“Sudah 4 periode Depok dipimpin PKS, saatnya yang kelima ya Pancasila, ini Wali Kota dari PDI Perjuangan, setuju nggak, harus begitu,” kata Sidarto disambut riuh relawan yang hadir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sidarto mengaku sudah tua tapi masih semangat. Ia bercerita saat Presiden Sukarno ditahan ia harus berjuang sendiri mencari uang untuk Sukarno dan keluarganya.
“Saya harus cari uang dan sebagainya untuk beliau dan keluarga, dan saya diperiksa selama 5 tahun, jobless, jadi sopir biskota 1 tahun untuk menghidupi anak-anak saya masih kecil,” paparnya.
Namun, ia menegaskan bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah karena politik, sebab penderitaan bapak bangsa Sukarno yang ditahan karena munculnya rezim Orde Baru.
“Pasca orde baru anaknya jadi presiden, cucunya jadi Ketua DPR RI, kadernya terbaik menjadi presiden 2 periode, ajudannya diperiksa 5 tahun jadi Ketua MPR, itu adalah karena politik,” ungkap Sidarto.
Menurutnya saatnya karma itu juga nanti akan datang ke Kota Depok dan ia meminta untuk merebut Kota Depok menjadi kota PDIP.
“Siap tidak,” tanya Sidarto seraya dijawab siap seluruh relawan.
Saat ini yang dihadapi bukan lagi Covid-19, tetapi wabah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Kita harus lawan dengan ideologi kita, Pancasila,” ucap Sidarto.
Sementara, mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo juga turut turun mengkampanyekan Ganjar Pranowo juga meminta PDIP merebut Kota Depok dari Partai yang memimpin saat ini.
“PKS saat ini hanya mampu bertahan 4 periode, atau 20 tahun memimpin, sementara PDIP mampu bertahan selama 6 periode atau 30 tahun di Solo,” kata Hadi.
“Sehingga sangat mungkin jika PDIP dapat berkuasa juga di Depok dan kader PDIP harus kompak, dalam mendukung partai dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden,” imbuhnya.
Ia menerangkan, di Solo untuk menenangkan PDIP sehingga bisa menjadi penguasa Solo pihaknya memiliki strategi, untuk menempatkan minimal satu TPS mendapat 30 suara. Jika dijumlahkan se-Kota Depok hasilnya tentu akan maksimal.
“Bagaimana cara memenangkan Ganjar, dan PDIP mampu merebut Kota Depok agar disetiap TPS, ketua DPC, atau melalui PAC, harus bertanggung jawab minimal ada 30 pemilih, itu kalau di Solo, kalau di Depok mungkin standarnya bisa dikurangi, misalnya 20 pemilih,” katanya.
Hadi mengatakan alasan harus memilih Ganjar, karena Ganjar dianggap tegas, berani, dan punya nyali.
“Seperti saat pertandingan sepakbola Indonesia VS Israel, Ganjar tegas dan berani membuat kebijakan tidak populis, tapi ada alasan di balik itu,” paparnya.
Dia juga menyinggung masalah intoleransi, menurutnya PDIP tidak pernah bertindak berdasarkan SARA.
“Tapi PDIP hanya memikirkan kepentingan rakyat luas, tanpa memandang SARA,” ucap Hadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : YULI A.H |
Sumber | : TEMPO.CO |