Sambungnya proyek pembangunan SPAM IKK Kayoa Barat yang menelan anggaran senilai 3 Miliar, 824 juta rupiah, yang bersumber dari APBN tahun 2016 melalui BPPW Malut ini juga diduga bermasalah, dikarenakan baru kurang lebih tiga bulan dinikmati masyarakat, SPAM tersebut tidak berfungsi lagi akibat sumber air yang difungsikan telah mengering.
Mengeringnya sumber air ini merupakan satu masalah yang sangat serius kata Bung Tono, sebab secara geografis pulau Kayoa umumnya tidak masuk dalam Peta Cekungan air tanah (CAT), namun pemilihan penempatan sumber air pada SPAM IKK Kayoa Barat, BPPW Malut memilih melakukan pengeboran air tanah sehingga kapasitas debit air tidak mampu melayani kebutuhan warga.
Lebih lanjut Bung Tono, menegaskan bahwa pengeboran air tanah untuk digunakan sebagai sumber pada SPAM IKK Kec. Kayoa Barat tersebut terkesan dipaksakan, sebab secara tehnis Kayoa Barat khususnya dan pulau Kayoa pada umumnya tidak masuk dalam Peta Cekungan air tanah (CAT), sementara di Kec. Kayoa Barat tepatnya di Desa Bokimiake terdapat sumber air permukaan (sungai), dimana sungai tersebut kapasitas debit airnya mampu melayani kebutuhan warga dalam jumlah yang banyak, dikarenakan sumber air permukaan (sungai) tersebut memiliki kapasitas debit air 20 liter/detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penulis | : ST |
Editor | : Harris |
Sumber | : |
Halaman : 1 2