Menurutnya, kunjungan ke Jawa Timur bukan sekadar seremoni, tapi bagian dari strategi untuk belajar dari provinsi yang telah sukses menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
“Saya sudah bicara langsung dengan Ibu Khofifah. Kami ingin belajar banyak dari Jawa Timur—mulai dari reformasi pendidikan di SMK, pelayanan publik yang terintegrasi, hingga penerapan digitalisasi pemerintahan,” jelasnya.
Sherly juga mengingatkan bahwa prinsip good governance tidak boleh hanya menjadi jargon semata, tapi harus diterapkan dalam setiap keputusan dan pelayanan publik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Good governance itu sederhana: tidak korupsi, tidak pungli, transparan, akuntabel, dan pro-rakyat. Jangan hanya jadi slogan saat bimtek atau seminar, tapi harus dijalankan secara nyata,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Malut, Rahwan K. Suamba, membenarkan adanya agenda kunjungan tersebut, meski pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Gubernur untuk persiapan teknis.
Ia menyebut kunjungan itu kemungkinan akan mencakup lebih dari sekadar reformasi birokrasi, termasuk sektor pendidikan, pengembangan SDM, dan ekonomi kreatif.
“Kami tinggal tunggu arahan lanjutan, karena kemungkinan besar agenda kunjungan ini akan menyentuh berbagai sektor penting,” ujar Rahwan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : TIM |
Editor | : BIM |
Sumber | : WARTA SOFIFI |
Halaman : 1 2