Baginya ini adalah momentum untuk bergandengantangan bersama memberantas mafia pupuk, termasuk mafia BBM di Rote Ndao karena ada uang negara yang menjadi hak petani dan rakyat pada umumnya.
Paulus juga menambahkan, agar stop penderitaan petani, tidak boleh ada pihak yang ikut menindas petani, jangan lagi membohongi dan mengorbankan petani. “Ingat, bahwa kita semua makan dari hasil kerja dan keringat para petani. Kita boleh punya uang, punya mas, punya gedung, tanah dan harta lainnya tapi tanpa beras yang dihasilkan dari sawah para petani maka mungkin saja kita belum tentu ada seperti hari ini. Mari kita jangan hanya lip service seakan peduli petani dengan narasi yang bagus di atas kertas, namun fakta lapangan justru kita biarkan petani bertahun-tahun menderita,” ucapnya.
Paulus juga mengingatkan kembali para pihak yang berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani agar tidak main-main lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apabila sampai minggu depan masih ada isu lagi bahwa stock pupuk tidak ada, maka DPRD akan kembali bersama petani mendatangi gudang para distributor dan produsen untuk mengambil langsung pupuk yang berada di gudang. Saya sudah sampaikan langsung hal ini kepada penyidik polres Rote Ndao,” tuturnya.
Paulus juga minta pihak Kejaksaan Rote Ndao, agar membantu memantau tata niaga pupuk dan BBM subsidi di Rote Ndao. Ada uang negara disitu yang tidak boleh disalahgunakan. Rote Ndao membutuhkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak. Hukum harus tegak ke semua arah. Tidak boleh tajam ke bawah tumpul ke atas.
“Sangat memalukan hal seperti ini kita biarkan bertahun-tahun dan seakan kita tidak mampu urus pupuk. Bagaimana kita bisa sejahterakan rakyat kalau urus pupuk saja kita tidak mampu. Mari tunjukkan niat baik kita dan jangan hanya bisa lakukan hal-hal yang seremoni belaka. Mari kita buktikan bahwa kita bersama menyesaikan berbagai soal secara serius, tuntas, profesional, transparan dan bebas KKN,” tegas Paulus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Dence Henukh |
Editor | : Michael |
Sumber | : Special Report |
Halaman : 1 2