Akademisi Universitas Khairun Yanuardi Syukur menambahkan terkait pentingnya membangun jejaring kolaborasi di tingkat global. Ia berharap agar posisi Indonesia sebagai Chairmanship ASEAN tahun 2023 dapat dimanfaatkan untuk melahirkan banyak gagasan cerdas dan produktif bagi kemitraan negara-negara di ASEAN.
“Akademisi asal Halut dapat menggagas berbagai inisiatif terkait pengembangan kawasan Halmahera Utara dan Maluku Utara sebagai kawasan terdepan Indonesia,” tambahnya. Ia berharap agar kolaborasi lokal, nasional dan global dapat dimainkan oleh para akademisi dan bermitra dengan diaspora warga Halmahera Utara di berbagai daerah.
Saat ini, sebagai Founder dan Presiden Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia, Yanuardi Syukur tengah menerbitkan 8 jilid buku bahasa Indonesia dan Inggris berjudul “Pulih Bersama Bangkit Perkasa: Gagasan Optimis dari Indonesia untuk Kebangkitan Dunia Pasca Pandemi Covid-19” oleh Perpusnas Press, Jakarta. Buku tersebut akan diluncurkan di Perpusnas RI Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta pada akhir Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, ia sementara menggagas kolaborasi menulis dengan penulis lainnya di kawasan ASEAN agar dapat bersinergi menerbitkan gagasan cerdas terkait ASEAN daam tiga pilar, yakni pilar kerjasama masyarakat politik dan keamanan, pilar kerjasama masyarakat ekonomi ASEAN, dan pilar kerjasama masyarakat sosial-budaya.
“Dalam pilar kerjasama masyarakat politik dan keamanan akan dibahas soal implementasi konsep South East Asia (SEA) sebagai Zone of Peace Freedom and Neutrality (Zopfan), Nuclear Free Zone (NFZ), serta implementasi Treaty of Amity and Cooperation (TIC),” jelas Yanuardi.
Selain itu, tambah Peneliti Center for Strategic Policy Studies Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI juga terkait ASEAN centrality di ASEAN Regional Forum (ARF), dan bagaimana peran ASEAN dalam mengatasi konflik di Laut China Selatan, peran dalam mengatasi rivalitas AS-RRT di kawasan Indo-Pasifik, serta implementasi konsep masyarakat politik keamanan ASEAN,” kata Yanuardi Syukur yang saat ini studi S3 di Antropologi FISIP UI.
Dalam pilar kerjasama masyarakat ekonomi ASEAN, buku juga akan membahas terkait integrasi ekonomi ASEAN, pembangunan berkelanjutan, kerjasama investasi dan perdagangan ASEAN+3 (China, Jepang, Korea Selatan), pemulihan ekonomi pasca Covid-19, rantai pasok regional, komunitas ekonomi kreatif ASEAN, kendaraan listrik di ASEAN, digital economy dan blue economy ASEAN.
Adapun soal kerjasama masyarakat sosial-budaya, inisiatif tersebut juga akan membahas terkait pengenalan budaya ASEAN sebagai basis integrasi dan memperkokoh kesadaran, kesetiakawanan, kemitraan dan kebersamaan masyarakat ASEAN, sinergi dan kolaborasi pendidikan di ASEAN, second track diplomacy, dan lain sebagainya.
Yanuardi berharap agar inisiatif keterlibatan akademisi, peneliti, pengamat, pengambil kebijakan serta masyarakat sipil dapat memperkaya gagasan terkait pembangunan dan pengembangan Indonesia dan konektivitas antar-ASEAN.
“Kami berharap kolaborasi Halut Connexion dapat menjadi salah satu wadah bagi kolaborasi dan keterlibatan lokal-nasional, lokal-global untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” kata Yanuardi yang juga Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Pusat.
Komunitas Halut Connexion saat ini diikuti oleh Prof. Rusman Soleman, Prof. Saiful Deni, Dr. Darsies Humah, Dr. Musriyadi Nabiu, Dr. Abdul Asis Hakim, Dr. Herman Oesman, Hasanuddin Oesman, Ir. Ahmad Seng, Irman Mamulati, Makbul AH. Din, Rahmat Suaib, Syarifuddin Usman, Sumaryati, Taslim Buaja, Muhammad Zein, Dr. Ansar Tohe, Yolan, Aliyusra Jolo, Abdul Kadir, Ranita, Iksan, Faissal Malik, J. Rasai, dan beberapa akademisi lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis | : Tim |
Editor | : Admin |
Sumber | : |
Halaman : 1 2