Pada pemilu kepemilu sebelumnya, kita dihadapkan pada persoalan banyaknya data pemilih ganda dan banyaknya warga Negara yang tidak mendapatkan Hak pilih karena kesemerawutan data pemilih yang belum tertata dengan baik. Belajar dengan itu semua KPU dan Kemendagri harus berhati-hati dalam mengelola data pemilih sehingga kejadian pada pemilu sebelumnya tidak terulang kembali. Bicara terkait data pemilih erat kaitannya dengan bicara seberapa besar Negara, penyelenggara pemilu, partai politik, menginginkan partisipasi politik warga Negara ikut terlibat. Untuk itu semua pihak harus ada kesadaran universal bahwa data pemilih yang akurat adalah suatu keharusan guna menjaga kualitas pemilu yang diharapkan.
Menurut Plato, Salah satu hukuman karena menolak berpartisipasi dalam politik adalah anda akhirnya akan diperintah dengan bawahan anda. Begitu “mahalnya” atau begitu “urgennya” keterlibatan partisipasi masyarakat dalam “menitipkan” suaranya pada setiap momen pemilu tidak lain adalah untuk memilih pemimpin yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kita kaitkan ungkapan plato dengan pentingnya data pemilih yang akurat salah satunya mengajarkan kita bahwa pentingnya hadirnya data pemilih dan antusiasnya pemilih dalam merespon suatu proses pemilihan politik disuatu Negara sehingga melahirkan kesadaran politik universal yang ujungnya adalah lahirnya pemimpin terbaik yang kehendaki oleh rakyat. Karena nafas sesungguhnya demokrasi langsung adalah pada seberapa besar warga negara melibatkan diri dalam pemilu yang diselenggarakan oleh lembaga pemilu (KPU) untuk menentukan pilhan mana yang akan mereka pilih sesuai dengan nurani dan pilihan politiknya. Semakin banyaknya kesemerawutan data pemilih yang dihadirkan pada pemilu 2024 kedepan maka potensi konflik dan kecurangan pemilu tidak dapat di hindari.
Untuk itu, sistem satu pintu yang diambil oleh KPU dan Kemendagri dalam hal data pemilih pada pemilu 2024 sudah tepat agar memudahkan garis koordinasi dan korektif antara KPU dan kemendagri selaku mitra kerja dalam upaya menghadirkan kualitas pemilu dengan data pemilih yang tepat, akuntabel dan memiliki rasa keadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jauh dari itu semua, Harapan Pemilu kedepan kita tidak hanya disibukan pada proses bagaimana tahapan-tahapan pemilu secara teknis bisa berjalan dengan baik akan tapi bagaimana ada kesadaran kita semua baik pemerintah, legislatif, partai politik, dan masyarakat memiliki kesadaran yang sama bahwa kompetisi yang terjadi pada pemilu kedepan akan melahirkan kompetisi yang sehat dan kepemimpinan politik nasional lebih baik lagi.
Penulis | : Ridwan La Ode Bona |
Editor | : |
Sumber | : |
Halaman : 1 2