Sisi Ekonomi Konflik Rusia vs Ukraina Andi Rahmat, Pelaku Usaha

Rabu, 2 Maret 2022 - 05:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA- Kontlik militer selalu menimbulkan dampak ekonomi bagi negara-negara yang sedang berkonflik. Dampak ekonomi itu bahkan bisa meluber ( spill over ) ke berbagai negara. Bergantung pada skala konflik.

Sejak 20 tahun terakhir kita melihat muncul dan makin kuatnya modus baru dalam merespon konflik militer. Modus itu berupa penggunaan instrumen ekonomi secara agresif dalam penanganan konflik militer. Dimasa lalu, instrumen ekonomi dipergunakan sebagai alat untuk mengatasi dampak ekonomi dari konflik militer. Namun sekarang, instrumen ekonomi telah pula dipergunakan sebagai alat serang, instrumen agresif, sebagai wahana perang ( weaponized instrument ).

Itulah lakon yang sedang kita lihat terjadi dan dipergunakan dalam konflik antara Rusia dengan Ukraina. Terutama dipergunakan oleh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya terhadap Rusia. Yang menarik adalah penggunaan instrumen ekonomi ini dilakukan secara massif. Yang apabila divisualisasikan dalam bentuk gelar perang, akan menyerupai gelar perang berskala “theater of war”.

Sepertinya, bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Penggunaan instrumen ekonomi secara massif dan sistematis merupakan keuntungan tersendiri. Dominasi Barat terhadap penguasaan infrastruktur ekonomi dunia, memungkinkan mereka untuk melancarkan serangan ekonomi secara efektif.

Menjadi makin efektif karena serangan ekonomi ini ditopang pula dengan diplomasi politik internasional yang sama massifnya. Iran, Syria, Venezuela dan Afghanistan adalah contoh-contohnya.Negara- negara ini menjadi pariah dalam sistem ekonomi dunia.

Bagaimana dengan Rusia? apakah dapat dipersamakan dengan empat negara-negara diatas?.

Inilah yang menarik. Rusia tidak saja sangat kuat dari segi militer dan diplomasi internasional. Tapi juga memiliki kekuatan ekonomi yang tidak bisa diremehkan. Rusia memiliki cadangan devisa lebih dari USD 630 miliar ( empat kali cadangan devisa indonesia ). Produsen Gas terbesar didunia. Negara yang bisa mengimbangi OPEC di bidang minyak. Negara daratan terbesar didunia dengan cadangan mineral yang melimpah. Dalam beberapa tahun terakhir sangat sukses dalam membentengi perekonomiannya dari berbagai goncangan ekonomi. Dan bahkan memiliki surplus perdagangan bulanan hingga USD 12 Miliar.

Baca Juga :  Semakin Memanas, Biden Izinkan Penembakan Rudal Amerika ke Rusia

Untuk menghadapi semua ini, AS dan sekutu-sekutunya melancarkan seramgan ekonomi yang sangat massif. Melibatkan semua arsenal perekonomian yang hingga saat ini masih di dominasi oleh Barat.

Dalam catatan kami,ada empat instrumen yang paling menonjol yang dipergunakan oleh Barat.

Pertama, memasukkan Presiden Putin, menteri luar negeri dan menteri pertahanannya kedalam “targeted list” yang asset-asset finansialnya dibekukan. Termasuk juga dengan menambahkn sejumlah individu baik dari kalangan pemerintahan maupun swasta yang dianggap penting dan memiliki koneksi ke Putin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Harris
Sumber :

Berita Terkait

Mohammad Musa’ad Akhiri Tugas Sebagai Pj Gubernur Papua Barat Daya, Serahkan Estafet Kepemimpinan
KNPI Goes To Campus: Mempersiapkan SDM Unggul Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045
Abdurrahim Fabanyo, Ajak Warga Pulau Morotai, Coblos nomor Urut 1
Berangkat Ke Korsel, Ali Mochtar Ngabalin Menerima Gelar Profesor
Setelah Didukung Raja Atiati, Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik Konfrensi Pers Hari Ini Dengan Jargon SANTUN
Walikota Memberi Jawaban Atas Pembuatan Raperda Laporan Pertanggungjawban Pelaksanaan APBD Kota Tidore
Rapat Paripurna Ke 6, Walikota Tidore Kepulauan Menyampaikan RPD Tentang LPP 2023
Tokoh Adat Minta Ibu Safitri Malik Soulisa Pimpin Buru Selatan Periode Kedua

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 22:57 WIB

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos Ucapkan Selamat Idulfitri 1446 H, Ajak Warga Bersatu

Senin, 31 Maret 2025 - 20:37 WIB

Sekertaris DPC PPP Kabupaten Haltim Iswadi Hasan : Idul Fitri Merupakan Kemenangan Maka Mari Kita Saling Memaafkan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 14:34 WIB

Kebakaran Hebat di Kota Baru Ternate, Empat Rumah Warga Hangus

Sabtu, 29 Maret 2025 - 14:32 WIB

Frans Manery Titip Pesan ke Piet-Kasman: Lanjutkan Pembangunan Halmahera Utara

Sabtu, 29 Maret 2025 - 13:44 WIB

Sherly Laos Pastikan Anggaran Maluku Utara Digunakan untuk Kesejahteraan ASN

Sabtu, 29 Maret 2025 - 10:18 WIB

Jelang Idul Fitri, PT Wanatiara persada Salurkan 2 Ton Sembako Di 8 Desa Lingkar Tambang 

Sabtu, 29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Sambut Idul Fitri, PT Wanatiara Persada Bagi-Bagi THR dan Sembako ke 1.017 Karyawan dan Warga

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:47 WIB

Bupati Halut Pastikan Pembayaran Utang BPJS Segera Dituntaskan

Berita Terbaru

KALIMANTAN TIMUR

Kasatgas Humas Perkuat Sinergitas di Pos PAM Saat Hari Raya

Selasa, 1 Apr 2025 - 20:52 WIB

Bupati Andi Rudi Latif (tengah) bersama Wabup H. Bahsanuddin (kiri) dan Ketua DPRD Tanbu, Andrean Atma Maulani serta jajaran Pemkab Tanah Bumbu menyambut warga dalam Open House Idul Fitri di kediamannya.

KALIMANTAN SELATAN

Bupati Tanah Bumbu Gelar Open House Idul Fitri, Warga Antusias Hadir

Selasa, 1 Apr 2025 - 18:02 WIB