Oleh: Abubakar Abdullah – Tokoh Maluku Utara
Pelantikan Ketua Himpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU) periode 2023-2026 pada tanggal 22 Juli 2023 di Grand Ballroom Patrajasa, Jl. Gatoto Subroto yang dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, memiliki catatan tersendiri.
Tidak hanya rasa antusias peserta, kebersamaan dan kekompokan sangat tampak dalam semua sesi acara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Begitu bersemangatnya, sampai-sampai kata “Cakep” yang biasanya digunakan untuk menyahut setiap bait pantun disubtitusi dengan kata “Masure”—bahasa Makean Timur—yang secara semantik bermakna “bagus”.
Kata yang jarang terucap dalam situasi formal. Tuturan ini membahana dan menggema di sela-sela bait pantun Pak Menteri.
Saya kemudian mengajukan dua hipotesis sederhana. Pertama, mungkin Ketua HIKMU periode 2023-2026 ini nasabnya berelasi dengan Makean. Bapaknya Alm. H. Salim Hi. Amin—Makean, dan Ibunya Hj. Aminah, bekebangsaan Mesir (Makean-Mesir).
Sehingga kata “Masure” dipakai sebagai petanda garis gentik Ketua HIKMU. Meskipun para pengurus tidak hanya berasal dari keturunan orang Makean. Hipotesis kedua (sangat subjektif), apakah ini adalah satu anasir awal akan muncul pemimpin-pemimpin baru daerah Maluku Utara yang garis DNA-nya berasal dari Makean.
Ini hanya hipotesis dan harus dibuktikan melalui studi yang lebih mendalam. Atau jika menggunakan istilah dari Fritjof Capra yang menegasikan peristiwa semacam ini sebagai bagian dari titik balik sebuah peradaban.
Sebab, penuturan kata “Masure” di tengah-tengah kalangan warga Maluku Utara yang multietnik dalam kegiatan tersebut, bisa dimaknai sebagai sebuah penegasan.
Bahwa komunitas Makean memiliki lumbung SDM dan talenta kolaboratif, serta mampu menjadi “payung” besar bagi semua entik. Dan, sesuai fakta empiris, dengan meluapnya SDM di komunitas Makean akan memudahkan terbangunnya konsolidasi pikiran untuk Maluku Utara masa depan.
Meskipun komunitas Makean juga sering dihujani tantangan-tantangan serius. Tetapi ungkapan positif terhadap etnik Makean sebagai komunitas dengan SDM unggul dan piawai dalam memimpin telah menjadi sumbu induk sajarah kepemimpinan di Maluku Utara.
Tugas generasi ini ialah merawat dan memberikan muatan positif untuk Maluku Utara “Masure” di masa depan.
Berikut petikan pantun dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan tuturan “Masure”-nya.
Naik Sepeda Keliling Tidore […Masure…]
Mampir ke Pantai Minum Kelapa Muda […Masure…]
Mari Pejabat Bantu UMKM […Masure…]
untuk Maluku Utara yang Lebih Maju […Masure…]
Penulis | : Abubakar Abdullah |
Editor | : Yuli A.H |
Sumber | : |