“Kasus inikan tidak bisa kita prediksi makanya solusi paling baik itu sistem pembelanjaan ini yang harus kita perbaiki, kalau sistem pembelanjaan ini masih konvensional begini dan tetap pakai sistem tender maka kita harus melihat ketersediaan obat di tahun ini,”tuturnya.
Dirinya juga menjelaskan, ketersediaan obat itu yang kemudian menjadi dasar untuk kita merencanakan di tahun depan, tapi ketika kita merencanakan terkait dengan obat di tahun ini tiba-tiba kasus itu akan berubah.
“Misalnya, tahun ini malaria yang paling banyak berati obat malaria yang banyak terpakai, malah tahun depan yang terjadi itu diare akhirnya sering terjadi masalah dalam hal obat-obatan,”jelasnya.
Kedepan pihaknya akan melakukan konsultasi dan meminta pertimbangan ke Inspektorat maupun BPK agar nantinya tidak ada dampak hukum atas perencanaan.(DI/Saf)
Penulis | : Saf |
Editor | : |
Sumber | : Ulia H. Ngofangare |
Halaman : 1 2