Sosok Muhadjir Effendy, Calon Ketum Muhammadiyah

Kamis, 17 November 2022 - 23:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DETIKINDONESIA.CO.ID, JAKARTA – Muktamar ke-48 Muhammadiyah Aisyiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022, akan memilih pemimpin baru periode berikutnya.

Salah satu nama yang santer digadang-gadang menjadi calon ketua umum (Ketum) Muhammadiyah adalah Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang digelar pada 27 Agustus 2022, nama Muhadjir Effendy juga diputuskan sebagai salah satu calon yang akan diperjuangkan oleh PWM Jatim di Muktamar mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Profil Muhadjir Effendy

Pria kelahiran Madiun, tanggal 29 Juli 1956, ini merupakan sosok yang tumbuh besar sebagai akademisi. Anak keenam dari sembilan bersaudara pasangan Soeroja Soerjowarsito dan Hj Sri Soebitah ini pernah tercatat identik dengan nama Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Kedua orang tuanya telah wafat beberapa tahun lampau. Semasa hidup, ayah Muhadjir mengabdikan diri sebagai guru sekolah rakyat mulai jaman Belanda. Terakhir sebagai kepala sekolah. Adapun kakek Muhadjir dari ibunya adalah seorang kepala desa. Sedangkan kakek dari ayahnya adalah seorang kiai dan aktif di Masyumi. Setelah Masyumi bubar, ayahnya bergabung dengan PNI.

Baca Juga :  Idham Holik: KPU Akan Bahas Usulan Megawati Soal Nomor Urut Partai

Sejak kecil ketekunannya memang keinginan kuat untuk terus belajar, tak pernah merasa cukup, dan haus akan ilmu. Setelah menempuh pendidikan formal mulai SD hingga PGAN 6 tahun di daerah asalnya, Muhadjir kemudian melanjutkan kuliah di IAIN Malang dan memperoleh gelar Sarjana Muda (BA) tahun 1978. Masa mudanya memang aktif sebagai wartawan kampus dan aktif sebagai kolumnis media cetak. Muhadjir sangat menaruh perhatian lebih seputar isu agama, pendidikan, sosial, politik, hingga kemiliteran yang dirasa menarik untuk dianalisa dan dituangkan lewat sebuah tulisan.

Selanjutnya dia menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana di IKIP Negeri Malang (sekarang UM) tahun 1982. Pendidikan strata 2 diselesaikan di Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar MagisterAdministrasi Publik (MAP) tahun 1996. Tahun 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata 3 pada Jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan memperoleh gelar doktor bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.

Baca Juga :  Bergeming Melihat KNPI Terpecah Belah, Tokoh Muda Arvindo: Menpora Hanyalah Men-ora Tanpa Huruf P

Selain pendidikan formal, dia juga beberapa kali mengikuti kursus di luar negeri, antara lain di National Defence University, Washington DC (1993) dan di Victoria University, British Columbia, Canada (1991). Ketua Pengurus Wilayah Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Jatim periode 2012-2016. Muhadjir merupakan seorang sosiolog yang ahli di bidang militer dan sekaligus sebagai intelektual muslim

Memulai profesi akademisinya sebagai pengajar, kemudian memuncaki jabatan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode: tahun 2000-2004, tahun 2004-2008, dan tahun 2008-Februari 2016. Karier di UMM diawali sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak tahun 1984 pada saat rektor dijabat oleh Prof Malik Fadjar MSc.

Karirnya terus berlanjut pada tahun 1996 saat dia dipercaya oleh UMM menjadi Pembantu Rektor I dan berakhir pada tahun 2000 saat Muhadjir terpilih menjadi rektor. Selain mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM, Muhadjir juga sebagai dosen tetap di Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang (UM). Meski lebih dikenal sebagai rektor UMM, Muhadjir sejatinya adalah guru besar di Fakultas Ilmu Pendidikan UM.

Baca Juga :  Sidang Ditunda, Mejelis Hakim Beri Kesempatan Terakhir JPU Siapkan Berkas Tuntutan TPPO

Keterlibatannya dalam pergerakan organisasi Islam Muhammadiyah akhirnya sempat membawanya sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah untuk Jawa Timur selama lima tahun periode 2005-2010. Sepuluh tahun berikutnya di tahun 2015 hingga 2020 Muhadjir terpilih sebagai Ketua PP Muhammadiyah untuk Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan. Sebuah bidang yang memang dicintainya lama.

Tak hanya Muhammadiyah, rasa keingintahuannya yang besar menjadikannya bisa eksis di berbagai segmen organisasi lainnya ke depan.

Selain Muhammadiyah, ia juga Ketua Umum Pengurus Pusat Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS), Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jawa Timur, anggota dewan Peneliti Daerah Jawa Timur, penasihat Badan Narkotika Nasional (BNN), Perhimpunan Wartawan Indonesia (PWI), dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari DETIKIndonesia.co.id. Mari bergabung di Channel Telegram "DETIKIndonesia.co.id", caranya klik link https://t.me/detikindonesia, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Penulis : Tim
Editor : Admin
Sumber : Times Indonesia

Berita Terkait

Cerita Nia dan Bambang, Petani Binaan Harita Nickel yang Sukses Jadi Pemasok Bahan Pangan
Langgar Edaran Mendagri, Kades  Dowora Eli Saleh Nekat Bagikan BLT Jelang Pilkada 2024
Kampanye Akbar Paslon Berkat, Freddy Thie Paparkan 3 Program Unggulan Untuk Kaimana 5 Tahun Kedepan
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029
Sekertaris Dinas Kesehatan Halsel, Diduga Terlibat Politik Praktis
Ribuan Warga Padati Kampanye Akbar Freddy Thie-Somat Puarada
Debat Kedua Husain-Asrul Berkomitmen  Tol Laut Harus di Nikmati 10 Kabupaten/Kota 
Bertemu Jajaran Bappebti, Bamsoet Apresiasi Beroperasinya Bursa Kripto Indonesia 

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 15:49 WIB

Politik di Spice Islands

Jumat, 15 November 2024 - 21:27 WIB

Transmigrasi Bukan Solusi Kesejahteraan Bagi Penduduk Orang Asli Papua

Minggu, 10 November 2024 - 12:57 WIB

Implementasi Disertasi Menteri Bahlil: Pembentukan SATGAS Hilirisasi Berkeadilan dan Berkelanjutan Mendesak Dipercepat

Selasa, 5 November 2024 - 16:12 WIB

Rancu Produk Hukum Pelantikan Presiden & Wakil Presiden

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:20 WIB

Kerek Lamok dan Wunuk Kerek

Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:13 WIB

Perempuan Lani dan Cawat Tali

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 15:14 WIB

Sahabatku, Sukiman Yang Syahid Dalam Mencari Nafkah

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:30 WIB

Papua Bukan Tanah Kosong

Berita Terbaru

Nasional

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:08 WIB